Azan Subuh
berkumandang di kampung Koroncong, Pamijahan, Bogor, Jawa Barat.
Perjalanan yang cukup melelahkan berhasil kulewati dengan penuh
perjuangan lewat bus kota dari Muntilan. Kali ini Alloh menyampaikan
saya di Tatar Sunda yang penuh pesona. Sebuah kampung yang tengah
dirintis menjadi Kampung Alquran. Sebuah pemandangan lain yang juga baru
kutemukan seumur hidupku.
Kali ini aku bersama rekan-rekan dari berbagai daerah di Indonesia
berkumpul di Kampung Koroncong. Qodarullah, Alquranlah yang menyatukan
kami. Sebelumnya kami tak saling mengenal, Allah SWT-lah yang menyatukan
hati kami menjadi satu ikatan. Menjadi relawan Sahabat Alquran di Bumi
Pamijahan. Bersama-sama untuk membumikan Alquran.
Musim liburan seperti ini kampung koroncong benar-benar meriah.
Kegiatan dimulai selepas subuh. Anak-anak mendatangi masjid dan musola
untuk mengikuti kelas menghafal alquran.
Ada sekitar 300 anak
yang mengikuti program "Seribu Penghafal Alquran dari Gunung Salak untuk
Indonesia". Setiap hari anak-anak mengikuti kelas tahfidz. Dalam sehari
ada 4 kali pertemuan mulai dari Bab’da subuh, Selepas Duha, Bab’da
Zuhur dan Ba’da ashar. Walaupun banyak kelas yang diikuti namun
anak-anak begitu menikmati. Tak ada rasa bosan.
Anak-anak disini
sangat menjunjung sopan santun. Dimanapun kita bertemu mereka akan
berjabat tangan. sistem pendidikan di kampung ini juga begitu islami.
Siswa laki-laki dan perempuan dipisah. Siswa SMP di kampung ini juga
rajin mengaji dan mengafal kitab suci (Alquran).
Kampung
koroncong benar-benar memikat hati saya. Tak hanya bentang alamnya yang
mempesona, namun keislamannya yang dijunjung dengan sempurna. Selain
Yayasan Sahabat Alquran, banyak juga kelas membaca kitab kuning dan
tahsin alquran yang dibuka penduduk sekitar secara swadaya. Ini menambah
semarak keislaman di sini.