Sabtu, 07 Februari 2015

Pemandian Air Panas Way Belerang Kalianda






Jika Anda sedang berada di Kalianda tak ada salahnya untuk melupakan kepenatan sejenak dengan berkunjung ke Pemandian Way Belerang. Pemandian air panas yang sudah ada sejak tahun 70-an ini memang selalu ramai dikunjungi wisatawan. Tak hanya wisatawan dari sekitar Kalianda saja, namun dari kota bahkan provinsi lainnya juga turut datang ke sini. Pasalnya tak hanya menawarkan pemandian air panas semata tetapi juga menyuguhkan pemandangan alam. Pengunjung paling banyak saat akhir pekan tiba. Selain untuk mengisi liburan juga untuk menjaga kesehatan. Konon, air panas belerang yang bersumber dari sumber air panas Gunung Rajabasa itu mampu menyembuhkan penyakit kulit dan lainnya. Hitung-hitung sambil liburan bisa sekaligus terapi. 




Jarak tempuh dari Kota Bandar Lampung untuk mencapai Kalianda sekitar 65 kilometer. Jalanan yang relatif bagus membuat pengendara bisa dengan nyaman mengendarai kendaraan pribadi maupun umum dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Pemandian yang terletak di Kota Kalianda ini membuat wisatawan dengan mudah menemukan wisata yang satu ini. Air hangat yang keluar langsung dari dalam kolam membuat sensasi berrendam menjadi semakin nikmat. Gelembung-gelembung air panas itu langsung bersumber dari Gunung Rajabasa. Airnya tidak terlalu panas jika dibandingkan dengan Pemandian Belerang di Kecapi. Suhunya mencapau sekitar 50-60 derajat celcius. 





Kolam pemandian yang disediakan di sini, ada dua. Dua kolam dengan ukuran besar akan menyambut kedatangan Anda. Kedalamannya mencapai 1,5 meter. Namun, kolam pemandian air panas ini ada undakan-undakan di bagian bawahnya, sehingga pengunjung bisa duduk di dalam kolam. Airnya begitu jernih, namun, pada saat-saat tertentu airnya tampak keruh dengan dominan warna putih pekat. Berendam di kolam pemandian ini sangatlah nyaman. Para pengunjung bahkan betah berlama-lama di sini. Ada beberapa tenda payung dan pondokan yang bisa digunakan untuk bersantai dan menaruh barang-barang. Pemandian ini juga dilengkapi dengan kamar mandi dan ruang bilas yang bersih dan rapih. 



 





Tiket masuknya hanya Rp 10ribu. Para pengunjung bebas sepuasnya untuk berendam di sini. Tak hanya itu saja, pemandangan alam dengan pepohonan yang besar menambah kesan alami kawasan wisata ini. Objek wisata yang terletak di Kabupaten Serambi Sumatera ini juga menawarkan aneka permainan anak-anak seperti flying fox, ayunan dan lainnya. Selain itu, kolam renang air tawar juga ada di sini. Biasanya anak-anak banyak juga yang berenang di sini. Melengkapi perjalanan wisata Anda, di sini banyak yang menjual aneka makanan. Kelapa muda menjadi alternatif minuman yang bisa Anda pesan di sini. Banyak sekali penjual kelapa muda yang menjajakan dagangannya di sini. 



 


Yahya, salah satu pengunjung dari Bandar Lampung mengaku sering berkunjung ke Pemandian Way Belerang. Selain untuk liburan ia juga kerap memanfaatkannya untuk terapi kesehatan. Ia datang bersama keluarganya. Manfaat yang ia rasakan badannya terasa lebih segar. Apalagi di usianya yang sudah mencapai setengah abad, membuatnya terkadang cepat lelah. Manfaat lainnya yang ia rasakan yakni badannya semakin fit dan segar. Ia juga kerap membeli sabun belerang yang banyak dijajakan di sini. Selain digunakan untuk sabun mandi, ia juga sebagai oleh-oleh untuk teman-temannya. Rahmi, warga sekitar mengaku dirinya sejak kecil sudah sering mandi di pemandian di sini. Hingga kini, hampir setiap pekannya ia selalu datang ke sini. Ia merasakan banyak manfaat seperti penyakit kulitnya yang hilang dan badan terasa bugar. “Alhamdulillah, badan rasanya enteng, enak untuk melakukan berbagai aktivitas,” kata dia. 



 
Kawasan objek wisata ini juga dilengkapi dengan balai pertemuan yang bisa disewa dan penginapan dengan harga terjangkau. Jadi, sangat cocok untuk pengunjung dari luar daerah yang ingin berlama-lama liburan di sini. Objek wisata ini sudah dikelola oleh Dinas Pariwisata Lampung Selatan sehingga lebih terawat. Selain dua kolam utama, ada juga parit air panas yang biasanya digunakan warga untuk berendam. Sensasi air panasnya lebih terasa. Ayo berrendam ke Kolam Pemandian Way Belerang Kalianda. 

Ambon Manise, Usu Mae Upu ke Jazirah Al-Mulk



Mengunjungi Kota Ambon belum lengkap rasanya jika tidak mengunjungi Pantai Natsepa. Pantai dengan keelokannya mampu menyedot animo pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara. Maka tak heran jika kota berjuluk Negeri Seribu Pulau ini pernah menggantungkan diri pada sektor pariwisata.


 


Saya sempat mengunjungi beberapa objek wisata menarik di kota yang juga berjuluk Negeri Seribu Raja itu. Beberapa objek wisata terletak di pusat kota sehingga memudahkan para wisatawan untuk menjelajah. Gong Perdamaian Dunia menjadi salah satu monumen yang banyak dikunjungi wisatawan. Gong ini diresmikan oleh beberapa perwakilan negara-negara di dunia sebagai simbol perdamaian. Monumen kebanggaan masyarakat Ambon ini juga berisi lambang negara dan agama di dunia yang tertera dengan jelas di gong itu. Undakan-undakan yang difungsikan sebagai tangga menambah kecantikan monumen ini.




Gong Perdamaian Dunia yang terletak tak jauh dari Kantor Gubernur Maluku ini juga dilengkapi dengan museum. Museum ini berisi beberapa benda-benda bersejarah dan juga lambang negara di dunia. Kawasan Gong Perdamaian Dunia ini dikelilingi pagar pembatas untuk melindungi objek wisata ini. Para pengunjung bisa berfoto dan bersantai di sekitar kawasan ini. Melengkapi perjalanan wisata Anda kurang lengkap rasanya jika tak mengunjungi Amplaz ( Ambon Plaza ). Pusat perbelanjaan masyarakat Ambon ini banyak menjual berbagai barang kebutuhan sehari-hari dan juga aneka souvenir. Para pengunjung bebas memilih souvenir seperti kaos khas Ambon, gantungan kunci, kain tradisional hingga makanan khas Ambon.



 





Ambon, kota yang juga sekaligus nama pulau ini, kian menawan dengan keindahan pantainya yang begitu eksotis. Pantai Natsepa adalah salah satu pantai yang banyak dikunjungi masyarakat Ambon. Kurang lengkap rasanya jika datang ke Ambon tanpa berkunjung ke pantai cantik ini.




Pantai Natsepa terletak di Desa Suli Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Jaraknya dari Kota Ambon sekitar 15 km dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Walaupun secara administratif tidak masuk dalam Kota Ambon namun karena jarak tempuhnya yang sebentar, membuat warga Ambon banyak berkunjung ke sini. Memasuki Pantai Natsepa kita akan melihat banyaknya deretan pepohonan yang hijau nan rindang. Saat mentari terik pepohonan ini menjadi tempat yang nyaman untuk berteduh. Angin sepoi-sepoi dan air laut yang begitu biru akan menyambut kedatangan Anda.





Pantai Natsepa memiliki pasir yang putih dan lembut. Garis pantainya yang panjang dan lebar membuat pantai ini nyaman untuk berbagai aktivitas. Mulai dari menyusuri pantai, bermain bola, membuat istana pasir hingga berenang. Apalagi saat air sedang surut, garis pantainya semakin lebar dan panjang. Semuanya akan semakin nikmat dengan kuliner khas di pantai ini. Rujak Natsepa menjadi menu yang wajib Anda cicip di sini. Potongan aneka buah segar seperti mangga, jambu air, nanas, mentimun , kedondong dan campuran bumbu kacang yang diulek kasar menjadi hidangan yang begitu nikmat.






Tak cukup sampai di Pantai Natsepa saja, untuk mengulik lebih dalam lagi tentang wisata sejarah di kota cantik ini kita bisa mengunjungi Museum Siwalima. Museum yang terletak di Kawasan Taman Makmur Desa Amahusu Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon ini telah berdiri sejak 38 tahun lalu. Berbagai benda-benda peninggalan bersejarah bisa kita saksikan dengan mudah di sini. Mulai dari pakaian adat, senjata khas, guci-guci, uang kuno, diorama tentang perang melawan penjajah dan lainnya. Salah satu koleksi yang menarik yakni kerangka ikan paus sepanjang 23 meter. Jika kita ingin belajar lebih mendalam tentang Kota Ambon ini kita bisa mengunjungi museum ini. Pertama kali memasuki area museum kita akan disambut dengan kata Usu Mae Upu yang berarti Mari Silahkan Masuk. Menurut Hijrah Saputra, pengunjung asal Aceh mengatakan bahwa dirinya cukup kagum dengan aneka koleksi yang ada di Museum Siwalima. Berbagai macam benda-benda peninggalan masa lampau membuat dirinya semakin kagum dengan kekayaan budaya Indonesia. “Maluku, memiliki budaya yang unik dan keren,” kata dia.




Mengunjungi kota yang biasa dikenal dengan Ambon Manise ini akan semakin lengkap dengan menyelami keindahan bawah lautnya yang begitu memukau. Wisata Bahari memang sejak dulu menjadi destinasi wisata yang diunggulkan propinsi berjuluk Jazirah Al-Mulk ini. Maka menyelami bawah laut Ambon seperti Taman Laut Pulau Pombo, Kawasan Pantai Namalatu dan lainnya bisa Anda lakukan. Keindahan bawah laut di sekitar Kota Ambon tak kalah menarik dengan daerah lainnya di Indonesia. Maka tak heran jika banyak wisatawan terus berdatangan ke Bumi Para Raja itu. “Usu Mae Upu ke Jazirah Al-Mulk” , “Mari Silahkan Masuk ke Bumi Para Raja”.



Minggu, 01 Februari 2015

Pantai Kahai yang Aduhai








Ombak tampak tenang di kala senja mulai tiba di pesisir Kalianda. Beberapa warga masih asyik menatap indahnya pantai yang dikenal dengan nama Kahai itu. Beberapa diantara mereka ada yang sedang asyik mashuk di pondokan bambu sembari menikmati senja. Sementara yang lainnya tengah asyik bermain aneka wahana yang tak jauh dari bibir pantai. Aneka mobil-mobilan berbagai ukuran tampak berjejer rapaih. Hanya seorang lelaki muda bersama anaknya yang asyik bermain di sana. Kolam dengan desain musola mungil yang tengahnya tampak sedang dibangun. Seorang wanita dan lelaki muda tengah bermain bebek-bebekan mengelilingi musola di tengah kolam. Perlahan kayuhan mereka menepi dan melanjutkan melihat senja yang mulai tiba. Itulah sepintas gambaran di Pantai Kahai yang tengah dibangun. Lampung Post memotret  keindahan pantai di ujung pesisir Rajabasa ini pada Sabtu senja (20/12). Pemandangan yang begitu khas dengan keunikannya tersendiri.

Berkunjung ke Lampung Selatan kurang lengkap rasanya bila tidak berkunjung ke Pantai Kahai yang benar-benar aduhai. Pantai dengan lanskap yang unik ini tengah dibangun dan akan dilengkapi dengan aneka wahana bermain anak dan keluarga. Pantai yang terletak di Desa Batu Balak Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan ini selalu ramai. Apalagi saat akhir pekan tiba, pengunjung akan memenuhi pantai cantik ini. Jalan yang harus ditempuh untuk sampai ke pantai yang mulai dikenal pada tahun 90-an ini pun terbilang mulus. Beberapa kendaraan umum juga tampak sampai ke pantai ini. Namun, menggunakan kendaraan pribadi lebih nyaman. Pasalnya sepanjang jalur menuju Pantai Kahai banyak pantai-pantai yang sayang untuk Anda lewatkan begitu saja. Waktu tempuhnya dari Kota Kalianda, ibukota Kabupaten Lampung Selatan sekitar 40-50 menit. Selain bentang pantai yang lebar dan panjang, sepanjang perjalanan kita juga akan disuguhi rumah-rumah panggung khas Lampung Pesisir. Benar-benar pemandangan yang sempurna.

Pantai yang konon memiliki wahana air terbesar pertama di Lampung Selatan ini mulai dikelola dengan baik sekitar 3-4 tahun yang lalu. Awalnya pantai ini tak begitu dikenal masyarakat. Namun, berbagai pengelolaan yang baik, kini pantai ini menjadi salah satu favorit wisata di sana. Beberapa wahana yang bisa dinikmati para pengunjung yakni komedi putar, waterboom, roller coaster, kora-kora, kicir-kicir, sepeda bebek, banana boat, dan lainnya. Selain itu, pantai ini juga memiliki fasilitas lainnya seperti panggung hiburan, seafood resto, meeting room, gedung pertemuan, spa, area parkir yang luas dan lainnya. Ke depan di sekitar lokasi ini juga akan dibangun hotel dan cottage untuk para pengunjung dan wisatawan. Tiket masuk untuk objek wisata yang satu ini yakni Rp16 ribu. Namun, jika ingin menikmati wahana lainnya para pengunjung harus membayar kembali sesuai dengan wahana yang diinginkannya. 

Fikri salah satu pengunjung dari Bandar Lampung mengatakan bahwa dirinya begitu senang bisa berkunjung ke Pantai Kahai. Memasuki kawasan pantai ini ada “aura” tersendiri dengan aneka wahana yang disediakan. Seolah para pengunjung dibawa menuju taman hiburan keluarga. Ia juga merasa terhibur dengan aneka hiburan panggung yang disediakan oleh pengelola pantai ini. Mahasiswa Universitas Lampung ini menambahkan bahwa ia begitu menikmati pemandangan di kawasan pantai ini. Jalanan yang mulus di sekitar pantai membuat para pengunjung nyaman menyusuri setiap wahana yang ada. “Pantainya keren, wahananya juga banyak, ini tidak hanya sekedar pantai biasa,” kata dia. 

Pantai Kahai juga memiliki pulau mungil yang cantik. Pulau Mengkudu demikian masyarakat sekitar menyebutnya. Pulau ini juga menjadi salah satu objek wisata yang bisa Anda kunjungi saat berlibur ke Pantai Kahai. Pulau mungil ini bisa ditempuh dengan jasa perahu atau jukung yang banyak dijajakan di pinggir pantai. Waktu tempuhnya sekitar 10-20 menit dari Pantai Kahai. Pulau yang banyak ditumbuhi pohon nyiur ini memiliki pantai yang sangat bersih. Biasanya para pengunjung selain berenang juga menikmati wisata lainnya seperti memancing. Pantai ini sangat rekomendid untuk berlibur bersama keluarga tercinta. Selain menyediakan aneka wahana air dan mainan anak-anak, pantai ini juga memiliki Pulau Mengkudu yang siap Anda singgahi. Tunggu apalagi untuk berlibur ke Kahai. Ayo kita menikmati keindahan Pantai Kahai yang Aduhai.
  

Morotai, Mutiara cantik di Tepian Pasifik













 


Apa yang Anda bayangkan saat mendengar kata Morotai ? Berbagai jawaban akan berkecamuk. Mulai dari negeri dengan tiga matahari hingga sisa-sisa peninggalan perang dunia ke II. Morotai demikian nama pulau yang terketak paling utara di Provinsi Maluku Utara yang berbatasan langsung dengan Negara Palau. Berada di paling ujung Kepulauan rempah-rempah, Morotai menyimpan banyak cerita. Pesona akan keindahan bawah lautnya hingga benda-benda sisa-sisa perang dunia ke II yang banyak bertebaran dimana-dimana. Para pengunjung benar-benar terpesona dengan kemolekan pulau di Tepian Pasifik ini. Apalagi saat pemerintah menggelar hajatan besar bertajuk Sail Morotai 2012 lalu. Pulau ini kian dikenal dunia. Banyak turis berdatangan memenuhi pantai-pantai cantik di sini. Namun, udara yang begitu panas membuat sebagian orang menyebutnya negeri dengan 3 matahari, hehehehe. Pulau mungil ini semakin menarik untuk dikulik dengan mitos adanya Suku Moro yang dapat menghilang. Mitos lainnya muncul, saat kita datang ke sana, maka kita akan selalu ingat akan Morotai dan kembali ke sana lagi. Walaupun mitos itu hingga kini tak terbukti. Apapun yang terjadi pulau mungil ini sangat tepat untuk liburan Anda bersama keluarga.
 
Pulau Morotai merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Maluku Utara. Salah satu pulau paling utara Indonesia ini memiliki 5 kecamatan yakni Morotai Jaya, Morotai Selatan, Morotai Barat, Morotai Timur dan Morotai Utara. Kelima kecamatan ini memiliki keunikan dan wisata yang berbeda-beda. Maka saat Anda berkunjung ke sini akan banyak suguhan yang bisa dilihat dan dijelajahi. Salah satu keindahana kepulauan di Tepian Pasifik ini adalah deretan pantai dan pulau cantik. Pantai di sepanjang Dermaga Daruba adalah satu spot yang menarik untuk Anda kunjungi. Selain bisa berrenang di tepian, pantai yang lembut dan berpasir putih ini juga sangat cocok untuk berfoto. Biasanya para pengunjung juga mandi dan berrenang di sini. Saat berkunjung ke Pulau Morotai Anda juga bisa mengunjungi Pulau Dodola, Pulau Zumzum dan Pulau Koloray yang eksotis. Pasir yang teramat lembut membuat Anda betah untuk menyusuri sepanjang bibir pantai. Apalagi Pulau Dodola yang sangat terkenal dengan kelembutan pasir. Selain lembut pasir di Dodola juga sangat bersih dan putih. Inilah yang menjadi daya tarik para pengunjung untuk berkunjung ke sini. 

Tak hanya keindahan pantainya saja, pulau berjuluk Mutiara di bibir Pasifik ini juga menyimpan keindahan bawah laut yang begitu memukau. Terubu karang aneka jenis menyatu dengan puing-puing kapal sisa perang dunia ke II yang berlangsung antara sekutu dan Jepang. Maka tak mengherankan jika banyak senjata-senjata dan benda-benda sisa-sisa perang masih tersimpan di laut Morotai. Ini menjadi satu-satunya spot unik di dunia, dimana tidak hanya terumbu karang dan ikan saja yang dilihat. Bangkai kapal dan persenjataan menjadi spot unik yang layak untuk diabadikan. Maka tak heran jika banyak fotografer nasional maupun dunia yang menjadikan bahwa laut Pulau Morotai sebagai objek bidikan lensa mereka. Menurut Handriyanto, salah satu pengunjung asal Bengkulu mengatakan dirinya baru pertama kali berkunjung ke Morotai. Ia begitu menikmati pemandangan alam yang disuguhkan Morotai. Pria muda itu juga mengaku menyukai “pemandangan lain” di pulau mungil ini. Sisa-sisa peninggalan perang menjadi salah satu objek yang dibidiknya. “Morotai benar-benar keren, pantai dan bentangan alamnya benar-benar membuat saya untuk kembali lagi ke sini,” kata dia.

Transportasi yang digunakan di sini pada umumnya bentor (becak motor). Kita bisa menyewa hanya dengan Rp 30ribu untuk 2 orang dengan berkeliling menuju spot-spot wisata di sini. Salah satu spot wisata yang banyak dikunjungi wisatawan adalah Goa Air Kaca. Goa ini merupakan tempat yang digunakan oleh Jendral Douglas MC Artur. Airnya sangat jernih, wajar saja jika panglima perang pasifik Amerika Serikat itu begitu betah dan menikmati pemandian alami ini. Para pengunjung bisa melihat dan merasakan dengan jelas kesegaran dan kejernihan air ini. Para wisatawan juga banyak yang mengabadikan diri di sini. Selain itu, para pengunjung juga akan disuguhi dengan aneka sisa-sisa peninggalan perang dunia ke II yang masih tersisa. Beberapa barang-barang itu diantaranya sendok, botol, bom molotov, peluru, helm baja, batu bata jepang, pecahan koin, piring dan lainnya. Namun, jika kita berkeliling ke Kota Daruba, kota terbesar di Morotai kita akan melihat sisa-sisa perang dunia ke II yang lebih besar seperti tank baja.

Museum Perang Dunia II juga dibangun tak jauh dari Dermaga Daruba. Museum ini banyak menyimpan tentang foto-foto saat kedatangan sekutu dan tentara Jepang ke Morotai. Foto-foto itu juga banyak bercerita mengenai kegiatan para tentara sehari-hari. Pertemupuran kala itu juga tampak diabadikan dalam bingkai foto. Para pengunjung seolah dibawa kembali pada masa perang dunia ke II. Beberapa sisa-sisa peninggalan perang juga tampak dipajang dan menambah kesan yang mendalam. Puas mengunjungi museum, Anda bisa berkeliling Kota Daruba. Salah satu souvenir khas Morotai yakni Besi Putih. Besi Putih yang dibentuk kalung menjadi barang buruan banyak wisatawan mancanegara maupun domestik yang berkunjung ke Morotai. Banyak penjual besi putih yang menjajakan barang dagangan mereka di tepi jalan tak jauh dari Pasar Daruba. Tunggu apalagi, ayo berlibur ke Morotai, Mutiara cantik di Tepian Pasifik.

Pages