Selfie di Air Terjun Curup Gangsa
Kabupaten Way Kanan merupakan salah satu dari kabupaten di
Provinsi Lampung yang letaknya paling utara dari kabupaten lainnya,
berbatasan langsung dengan Kabupaten Oku Timur Provinsi Sumatra Selatan.
Mungkin banyak yang tidak tahu, bahwa di bumi petani ini banyak sekali objek
wisata yang belum tergarap dengan maksimal. Mulai dari wisata alam hingga
wisata budaya seperti kampung-kampung tua yang masih tetap eksis dengan
keragaman budayanya.
Perjalanan ke Curup
Gangsa merupakan perjalanan panjang untuk menemukan “surga” yang tersembunyi di
pedalaman Lampung. Jalanan yang lumayan terjal saat memasuki kawasan kasui
hingga desa Kotaway sempat saya rasakan. Sepanjang perjalanan rimbunnya
pepohonan tersembul di berbagai sisi. Kebun kopi, lada dan aneka tanaman
perkebunan juga banyak ditemukan disini. Sesekali perkampungan khas pedesaan
yang kondisinya masih sepi tampak bergerombol di beberapa titik. Jejeran rumah
panggung suku Semendo juga sempat saya lihat di beberapa kampung. Semua
berpadu, menjadi bagian yang tak terpisahkan menuju kawasan wisata Curup
Gangsa.
Rumah Panggung khas Suku Semendo
Perjalanan dari Bandar
Lampung menuju Baradatu yang menjadi sentra ekonomi di Way Kanan membutuhkan
waktu sekitar 4 jam perjalanan. Dari Baradatu kita melanjutkan perjalanan
menuju desa Kota Way di Kecamatan Kasui, dimana tempat air terjun Curup Gangsa
berada. Hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam kita akan sampai di objek
wisata Air Terjun Curup Gangsa. Jalanan dari desa Kota Way menuju Curup Gangsa
mulus dan tak banyak tikungan.
Curup Gangsa yang begitu mempesona
Air terjun
Curup Gangsa bersumber dari patahan sungai Way Tangkas yang mengalir dari Bukit
Punggur melalui beberapa desa di Kasui seperti Tanjung Kurung dan Lebak
Peniangan. Tepatnya berada di bawah kaki bukit Dusun Tanjung Raya.
Air terjun
Curup Gangsa terletak di dusun Tanjung Raya, Kampung Kota Way Kecamatan
Kasui Kabupaten Way Kanan berjarak sekitar 10 km dari Kecamatan Kasui. Kasui sendiri bisa disebut
sebagai transit area. Aneka kebutuhan hidup bisa didapat dengan mudh disini
sebelum memasuki kawasan objek wisata Curup Gangsa. Anda juga bisa memesan
aneka makanan dan kudapan disini. Sementara didalam kawasan wisata susah
ditemukan tempat berjualan. Namun, jika Anda ingin berbelanja snack, banyak
warung-warung kecil yang bisa kita jumpai di Kota Way. Sementara dari
Blambangan Umpu, Ibukota kabupaten Way Kanan, menuju Curup Gangsa berjarak
sekitar 40 km. Obyek Wisata ini dapat dicapai dengan menggunakan
kendaraan roda empat atau dua. Namun, sepertinya kendaraan roda dua lebih
menantang dan menyenangkan.
Pimal Ibrahim dan Raden, teman seperjalanan ke Curup Gangsa
Saya
begitu takjub saat melihat ketinggian Curup Gangsa. Pemandangan yang sungguh
luar biasa, air terjun yang berpadu dengan hijaunya hutan di lereng pegunungan.
Untuk menikmati debur sungai dan derasnya curup gangsa kita harus menuruni anak
tangga yang berjumlah sekitar 67 anak tunggu. Tentunya hal yang mudah bagi Anda
yang rajin berolahraga.
Saya
perkirakan ketinggian air terjun ini mencapai ± 50 m dengan lebar pematang air
sekitar 20 m. di bagian sisi lain ada juga air terjun kecil yang terpisah
tetapi masih dalam satu kawasan. Pemandangan yang benar-benar menakjubkan jika
kita lihat air terjun ini dari aliran sungai. Air terjun Curp Gangsa memang
berbeda dengan air terjun yang pernah saya kunjungi. Curup Gangsa selain lebih
lebar sisinya juga lebih tinggi dibandingkan air terjun lainnya. Bahkan,
temanku, Pimal Ibrahim sempat berseloroh. “Wow, mirip air terjun Niagara, ya
kak,”.
Curup Gangsa , the little Niagara of Indonesia
Lebar sungai Gangsa ini kurang lebih
20 meter. Banyak sekali batu-batu besar yang bertebaran di sepanjang sungai. Pemdangan
air terjun secara keseluruhan tampak jelas dari sungai ini. Letaknya yang berada
di daerah perbukitan sangat cocok untuk wisata adventure, memancing, berrenang ataupun aktivitas air lainnya.
Bahkan, saat saya berkunjung kesini ada beberapa warga setempat yang sedang
asyik memancing. Tentunya memancing di alam terbuka sembari ditemani kicauan
burung di pepohonan yang begitu rimbun.
Rimbunnya alam di sekitar Curup Gangsa
Kabut lumayan tebal masih menyelimuti kawasan ini saat senja selepas hujan itu datang. Namun, ternyata matahari kemudian kembali bersinar dan mulai menyibak kabut yang menghalangi pemandangan. Desir angin semilir menusuk tulang begitu terasa. Embun yang sejuk menambah suasana semakin alami. Suhu udara di sana relativ dingin antara 18 derajat celcius sampai 20 derajat celcius. Pada malam hari suhunya jauh lebih dingin lagi.
Berfoto di depan Curup Gangsa yang begitu mempesona
Konon, nama
‘Gangsa’ berasal dari legenda masyarakat setempat yang artinya suara
gemerincing air terjun ini bagaikan suara seruling Gangsa. Seruling Gangsa sendiri
merupakan seruling bambu yang biasa digunakan oleh masyarakat pada masa lalu.
Nah, dari suara inilah nama Curup Gangsa kemudian disematkan pada air terjun
yang masih alami ini.
Alamatnya salah. Tuhh yg bener
BalasHapusDusun Tj Jaya. Kampung kotaway. Kec. Kasui. Kab. Waykanan. Lampung utara
Mas Junny aja, makasih atas koreksinya. Nama dusunnya Tanjung Jaya ya bukan Tanjung Raya? Soalnya pas aku tanya sama petugasnya katanya Tanjung Ray hehehe. Nah, Setauku Way Kanan dan Lampung Utara itu kan dua kabupaten yang berbeda. Dimana, Way kanan pecahan dari Lampung Utara. Kalo dimuat keduanya, nanti pembaca blognya bingung.
BalasHapusTapi, terlepas dari itu semua, terima kasih atas masukannya Mas Junny.
Gak cuma lada dan kopi Padahal banyak juga hamparan pohon karet,kopi,coklat,kebun jagung dll. Pokoknya keren... Hehe
BalasHapusMISI mINT OUT OF tropic... mo nana kalo sdn tanjung raya ntu sekarang berubah jadi sd apa yah..?
BalasHapusrawan gak tuh jalan masuk nya
BalasHapusGak juga saya pernah pulang kampung waktu itu..silahkan kami siap menyapa atau memberi info bagi siapa saja yg mau berkunjung..
BalasHapusMinta info rute jalan masuknya dari blambangan umpu atau baradatu bang kebetulan sy tinggal Di martapura pengen ke sana dlm waktu dekat
BalasHapusTerima kasih
The trip to Curup Gangsa looks great and this beautiful Bronze Brush Waterfall is making this trip more exciting.
BalasHapuscompare airport parking