Kamis, 29 Mei 2014

Yekti, Si Gajah mungil yang Manja


Yekti sedang bermain lumpur 

Seekor gajah anakan tampak asyik bermain lumpur dalam sebuh ember. Sesekali belalai kecilnya menyemburkan lumpur yang sudah bercampur dengan air ke bagian tubuhnya yang tambun. Sesekali kakinya digesek-gesekkan ke tanah, karena kegatalan. Tampak bekas luka jeratan pada kaki sebelah kanannya. Dialah Yekti, anakan gajah yang ditinggalkan ibunya lantaran terjerat. “Yekti, tertinggal induknya lantaran terjerat dan terjerembab dalam kubangan,” kata Putra, sang pawang gajah.

Yekti ditemukan tiga bulan yang lalu. Kala itu, ada seorang petani di Dsa Brajayekti yang melihat binatang yang menyerupai babi hutan timbul tenggelam dalam sebuah kubangan yang cukup dalam. Lantas, petani tersebut melapor kepada petugas Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Petugas pun langsung sigap, menuju lokasi. Setelah ditelusuri, ternyata binatang yang semula disangka seekor babi hutan ternyata anakan gajah. Walaupun lumpur memenuhi tubuhnya, namun bayi gajah itu masih tampak merah. Kaki sebelah kananya hampir putus bahkan sudah dipenuhi nanah dan belatung. Beratnya kala itu mencapai 76 kg. “Dulu saat ditemukan Yekti amat kurus dan hanya memiliki berat 76kg,” kata Putra menambahkan.


Ezed Qyoko Putri Wahyuni sedang bermain-main dengan Yekti

Bayi gajah itu lantas dinamakan Yekti. Nama ini diambil dari tempat ditemukannya yakni Desa Braja Yekti, Lampung Timur. Setelah mendapat perawatan kini kondisi Yekti sudah membaik. Yekti tumbuh menjadi bayi gajah yang sehat dan manja. Aneh memang, bayi gajah yang dibesarkan dengan cara manusia pun bisa bermanja-manja ria. “Yekti ini manja, selalu mengikuti, mendekati dan paham dengan saya sebagai mahutnya,” kata putra.

Kini berat Yekti mencapai 136 kg. Layaknya manusia, setiap jam 7 pagi Yekti selalu mandi. Selepas mandi barulah dia minum susu. Dalam sehari Yekti bisa menghabiskan 1 kg susu SGM. Dot dengan kuran besar memenuhi mulutnya. Jika siang hari dalam dua jam sekali Yekti mampu menghabiskan 1,5 liter air susu dengan takaran 18-19 sendok makan susu SGM. Namun, saat malam hari, setiap dua jam sekali Yekti mampu menghabiskan hingga 3 liter susu dengan takaran 36-38 sendok makan. Sang pawang sudah sangat paham dengan tingkah Yekti. Setiap dua jam dalam sehari secara bergantian, 3 mahut yang mengurus Yekti akan memeberinya susu. Takarannya jangan sampai encer. Jika encer, hampir dipastikan Yekti tidak akan menghabiskannya dan hanya mencicipinya. “Yekti suka susu yang kental, kalo encer pasti nggak mau minum,” kata Putra.

Awalnya Yekti ikut dengan Kartijah. Kartijah adalah salah satu gajah yang memiliki sifat keibuan. Naluri keibuannya begitu tinggi. Saat melihat anakan gajah yang “merengek” pasti Kartijah selalu di garda paling depan. Namun karena air susu Kartijah tidak keluar akhirnya Yekti dipisahkan dengan kartijah dan hanya minum susu SGM. Yekti sendiri hingga kini belum makan rumput. Seharusnya bayi gajah seumuran Yekti jika di dalam hutan sudah dilatih makan rumput. Bahkan, saat berusia 4 bulan saja sudah mulai mencoba-coba makan rumput. Tidak hanya makan rumput, bayi yang ikut induknya juga akan memakan kotoran induknya. Banyak nutrisi yang terkandung dalam kotoran gajah yang berfungsi untuk tumbuh kembah anak gajah.”Jika di hutan, anak gajah akan makan rumput dan kotoran induknya,” kata Putra.


Si Yekti sedang tiduran sesaat setelah minum susu SGM

Dalam sehari Yekti akan diluluri dengan lumpur. Kulit gajah jangan sampai kering. Apalagi saat masih anakan. Jika kering maka kulit tubuhnya kan pecah-pecah. Oleh karena itu, dalam sehari Yekti selalu diluluri menggunakan lumpur. Saat sore tiba Yekti akan kembali dimandikan. Sekali mandi biasanya Yekti mengabiskan waktu sekitar 30-45 menit. Kulitnya yang masih tipis cukup digosok-gosok menggunakan tangan. Agar kutu-kutu tiak menempel. Hampir dipastikan selepas mandi dan minum susu biasanya Yekti akan tertidur. Namun, tidurnya hanya sekitar 10-15 menit saja. Yekti baru akan tertidur pulas saat jarum jam menunjukkan pukul 2 malam hingga pukul 5 pagi. Selepas itu, Yekti akan kembali terbangun dan memulai harinya dengan suaranya yang khas. “Auuuummmmm,”. 


 Yekti menggesek-gesekkan tubuhnya pada sebuah pohon saat merasa gatal

0 komentar:

Posting Komentar

Pages