Gedung Dalom dipenuhi para bebai (wanita) saat prosesi Nayuh dilaksanakan
Pada umumnya rumah adat Lampung berbentuk panggung.
Hamir 90 persen bahan yang digunakan pun menggunakan kayu. Namun, tidak semua
suku Lampung membuat rumah jenis panggung untuk huniannya. Namun, nilai-nilai
filosofis akan sebuah bangunan bernama rumah adat masih dipegang teguh oleh
suku Lampung di Pekon Sukajadi yang merupakan suku Lampung Marga Pertiwi di
Marga Pugung, Tanggamus. Pada umumnya rumah disini berbentuk layaknya
rumah-rumah di perkampungan yang biasa kita jumpai. Sekilas kita belum
merasakan denyut budaya Lampung. Namun, saat upacara adat dilakukan, nuansa
Lampung-nya begitu terasa.
Dalam sebuah upacara adat suku Lampung. Sebuah bangunan
memiliki peranan yang begitu penting. Selain sebagai sarana untuk berlindung
diri, juga sarat akan nilai budaya. Seperti, saat upacara Nayuh beberapa waktu
lalu. Gedong Dalom yang merupakan “istana” raja, begitu memiliki peranan yang
amat penting dan sakral. Gedung Dalom ini merupakan rumah penyimbang (pimpinan)
suku Lampung disini yang menggunakan adat Saibatin.
Singgasana Suttan di dalam Gedung Dalom
Gedung Dalom memiliki beberapa bagian yang digunakan
dalam sebuah pesta adat. Namun, bagian yang paling meriah adalah ruang tengah.
Pada bagian ruang tengah ada sebuah singgasana yang digunakan untuk duduk raja
dan ratu. Sementara para tamu agung duduk di lantai yang telah alaskan tempat
duduk bantalan. Sementara disana ada talam becukut (talam berkaki) yang
dipenuhi dengan aneka makanan tradadisional Lampung.
Pada bagian dindingnya dihiasi dengan kebung (semacam hordeng dengan bentuk segiempat). Kebung ini memiliki simbol yang berbeda-beda. Jika kebungnya berwarna dominan putih itu artinya milik Suttan (pimpinan tertinggi). Sementara untuk para saibatin memiliki corak segitiga yan berbasangan keatas dan kebawah dengan dominan warna merah. Namun, beberapa garis lainnya pada bagian kebung ada warna hitam, kuning dan putih. Kebung-kebung ini memenuhi Gedung Dalom yang digunakan pada saat pesta adat ini.
Talam Bucukut - tempat menaruh makanan suttan dan petinggi kerajaan
Pada bagian dindingnya dihiasi dengan kebung (semacam hordeng dengan bentuk segiempat). Kebung ini memiliki simbol yang berbeda-beda. Jika kebungnya berwarna dominan putih itu artinya milik Suttan (pimpinan tertinggi). Sementara untuk para saibatin memiliki corak segitiga yan berbasangan keatas dan kebawah dengan dominan warna merah. Namun, beberapa garis lainnya pada bagian kebung ada warna hitam, kuning dan putih. Kebung-kebung ini memenuhi Gedung Dalom yang digunakan pada saat pesta adat ini.
Kebung yang berfungsi untuk menutupi dinding, beda warna beda makna
Pada bagian atas kebung, ada kaghedaian. Kaghedaian
ini merupakan kain tradisonal aneka warna dan corak yang ditaruh pada bambu
panjang diatas kebung. Jika kebung memenuhi Gedung Dalom, lain halnya dengan
kaghedaian yang hanya memenuhi ruang tengah, tempat berlangsungnya pesta adat.
Ada dua lapisan kaghedaian. Ini menunjukkan pada dalam kehidupan ada pimpinan
dan yang dipimpin. Kain-kain tradisional ini haruslah kain panjang dengan motif
yang beda-beda.
Kaghedaian tampak berbaris rapih dengan tingkatan dua lapis
Sementara itu, bagian atas dari kaghedaian itu
terdapat tikhai. Thikai ini dipasang pada bagian dinding paling atas dalam
Gedung Dalom. Tikhai ini berbentuk segitiga memanjang dengan bulatan-bulatan
kecil semacam manik-manik. Pada umumnya tikhai ini berwarna merah, hitam dan
putih. Tikhai ini memiliki pernanan yang cukup penting. Hampir dalam setiap
prosesi acara adat maupun kecil, tikhai hampir dipastikn hadir.
Bagian lain yang memiliki bagian cukup penting yakni Lalokhogkh. Lalokhogkh ini merupakan kain segiempat yang dipasang pada langit-langit Gedung dalom. Seperti halnya kebung yang memiliki beberapa warna dan simbol yang berrragam. Warna putih merupakan warna yang dimiliki oleh Suttan. Sementara Lalokhogkh yang berwarna dominan merah bercampur hitam, kuning dan putih biasanya dimiliki oleh para saibatin.
Bagian lain yang memiliki bagian cukup penting yakni Lalokhogkh. Lalokhogkh ini merupakan kain segiempat yang dipasang pada langit-langit Gedung dalom. Seperti halnya kebung yang memiliki beberapa warna dan simbol yang berrragam. Warna putih merupakan warna yang dimiliki oleh Suttan. Sementara Lalokhogkh yang berwarna dominan merah bercampur hitam, kuning dan putih biasanya dimiliki oleh para saibatin.
Lalokhogkh berwarna putih menandakan milik Suttan
Bagian lainnya dalam Gedung Dalom yakni Bulub
Sangai. Tiang penyangga yang berdiri tegak diantara kebung pada bagian tengah
gedung dalom. Bulub Sangai berwarna putih menandakan itu milik suttan.
Sedangkan yang berwarna kuning miliki pangiran maupun dalom.
Seperti halnya pada bagian dalam, pada bagian luar
Gedung Dalom juga dipenuhi dengan kebung yang menutupi keseluruhan Gedung
Dalom.
Perlengkapan dalam Gedung Dalom
Tempat membuang sisa menyirih
Tempat sirih dan perlengkapannya
0 komentar:
Posting Komentar