Sabtu, 10 Januari 2015

Menikmati Waterboom Alami di Tengah Rimba

Suasana Way Guyuran di kala sore hari




HOAAAA? aaa?aaa?aaa?. teriakan penuh kegirangan dan menantang adrenalin itu keluar dari mulut pria paruh baya saat melintasi arena meluncur waterboom alami Way Guyuran, Sabtu (29/11).

Lelaki itu terus saja berteriak saat melintasi perosotan batu yang terbentuk secara alami di tengah rimba Gunung Rajabasa. Teriakan itu terhenti saat tubuhnya meluncur deras melewati titik terakhir arena perosotan.
Jebyur... Tubuh lelaki itu memecah permukaan air pada sebuah kolam mungil dengan air yang begitu jernih. Kolam itu menjadi titik pemberhentian para peseluncur. Saat tubuh bertumbukkan dengan permukaan air menciptakan sensasi yang benar-benar tak terlupakan. 

Lampung Post pun tak mau kalah, mencoba meluncur dari perosotan batu setinggi 7 meter itu. Namun, satu hal yang unik perosotan batu itu tidak licin dan berlumut. Tubuh kita akan terus didorong oleh air yang mengalir tiada henti dari perosotan itu. Masyarakat setempat mengenalnya dengan Way Guyuran.
Objek wisata Way Guyuran terletak di Desa Jondong, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Waktu tempuh dari Kota Bandar Lampung untuk menuju objek wisata ini sekitar 3 jam perjalanan. Akses untuk sampai di kawasan ini cukup mudah, selain jasa ojek, banyak juga angkot yang melalui kawasan objek wisata ini.


Way Guyuran benar-benar memacu andrenalin

Tepat berada di tugu Selamat Datang di objek wisata Way Guyuran, kita harus melalui jalanan yang di-paving block. Jarak tempuhnya sekitar 2 km. Jika Anda membawa motor itu sangat lebih baik untuk sampai di kawasan objek wisata ini. 

Sesampainya di parkiran objek wisata ini kita harus berjalan kaki dengan waktu tempuh sekitar 5?10 menit hingga akhirnya kita benar-benar sampai di objek wisata Way Guyuran.
Objek wisata Way Guyuran terletak di tengah hutan Gunung Rajabasa, Lampung Selatan. Way Guyuran ibarat waterboom alami di tengah rimba. Jika biasanya kita menikmati wahana waterboom di tengah kota, kini Way Guyuran, waterboom alami di tengah rimba, bisa dijadikan alternatif liburan Anda.
Lokasinya yang cukup tersembunyi di tengah perkebunan warga membuat objek wisata yang satu ini belum begitu tenar. Namun, objek wisata yang satu ini sangat direkomendasikan untuk liburan Anda bersama keluarga. 

Untuk para pencinta pendakian, objek wisata ini benar-benar menantang Anda untuk dijelajah lebih dalam lagi. Saat berada di Way Guyuran, kita bisa menatap lautan lepas. Maka tak mengherankan jika kita bisa menatap pulau-pulau cantik dari sini. Benar-benar perpaduan alami yang benar-benar sempurna.
Menurut Shinja Tsaqib, salah satu pengunjung dari Katibung, Lampung Selatan, dia mengaku takjub dengan objek wisata yang satu ini. Ia merasakan sensasi yang luar biasa sejak memasuki kawasan objek wisata ini. Pasalnya, sejauh mata memandang kita akan disuguhkan dengan pemandangan kebun kakao dan pisang milik warga. 

Jalanan menuju Way Guyuran



Pancuran yang tak pernah kering


Namun, sesampainya di Way Guyuran, semuanya terbayarkan. Rasa capek hilang seketika, apalagi saat meluncur dari puncak Way Guyuran. Kesegaran air pegunungan yang diselimuti pemandangan nan hijau memberikan kesejukan tiada tara. ?Rasanya seger banget di sini, Lampung Selatan benar-benar kaya akan potensi,? kata dia.

Patok penanda menuju Way Guyuran

Objek wisata Way Guyuran memang masih sangat alami, tetapi keindahannya membuat para pengunjung ketagihan untuk kembali berkunjung ke sini. Selain bisa menikmati keindahan Gunung Rajabasa serta perosotan alami ini, Anda bisa menikmati kesegaran telaga bidadari.

Telaga mungil ini semacam air terjun yang terbentuk di puncak Way Guyuran dengan ketinggian tak kurang dari 1 meter. Para pengunjung biasanya juga membenamkan tubuhnya ke dalam telaga ini.
Jika Anda berkunjung ke Way Guyuran jangan lupa untuk berkunjung ke Telaga Bidadari. Airnya tak kalah segarnya dengan Way Guyuran. Puas mandi di Telaga Bidadari ini, bersantai di sekitar perkebunan warga yang dipenuhi pohon kakao dan pisang. 

Bahkan, jika Anda berkunjung saat musim durian, Anda bisa membelinya di sekitar Way Guyuran dengan harga yang sangat murah. Wisata Way Guyuran tidak hanya memadukan konsep alam dan edukasi, tetapi juga mampu memacu adrenalin Anda.

Para pengunjung biasanya memadati kawasan objek wisata ini saat akhir pekan tiba. Namun, tak jarang hari-hari biasa juga ada beberapa yang mengunjungi kawasan ini. Para pengunjung tidak dipungut biaya saat memasuki objek wisata ini, tetapi hanya membayar parkir kendaraan. 


Kolam mungil, tempat pemberhentian saat meluncur dari atas




Lokasinya yang terletak di tengah perkebunan warga membuat objek wisata ini langka akan penjual makanan. Jadi, Anda harus menyiapkan bekal makanan dan minuman yang cukup saat berkunjung ke sini. Segala rasa akan terbayarkan saat tubuh Anda mulai meluncur di Way Guyuran. Ayo berlibur ke Way Guyuran??!

0 komentar:

Posting Komentar

Pages