Suasana Way Guyuran di kala sore hari |
HOAAAA? aaa?aaa?aaa?. teriakan penuh kegirangan dan
menantang adrenalin itu keluar dari mulut pria paruh baya saat melintasi
arena meluncur waterboom alami Way Guyuran, Sabtu (29/11).
Lelaki itu terus saja berteriak saat melintasi
perosotan batu yang terbentuk secara alami di tengah rimba Gunung
Rajabasa. Teriakan itu terhenti saat tubuhnya meluncur deras melewati
titik terakhir arena perosotan.
Jebyur... Tubuh lelaki itu memecah permukaan air pada
sebuah kolam mungil dengan air yang begitu jernih. Kolam itu menjadi
titik pemberhentian para peseluncur. Saat tubuh bertumbukkan dengan
permukaan air menciptakan sensasi yang benar-benar tak terlupakan.
Lampung Post pun tak mau kalah, mencoba meluncur dari
perosotan batu setinggi 7 meter itu. Namun, satu hal yang unik
perosotan batu itu tidak licin dan berlumut. Tubuh kita akan terus
didorong oleh air yang mengalir tiada henti dari perosotan itu.
Masyarakat setempat mengenalnya dengan Way Guyuran.
Objek wisata Way Guyuran terletak di Desa Jondong,
Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Waktu tempuh dari Kota Bandar
Lampung untuk menuju objek wisata ini sekitar 3 jam perjalanan. Akses
untuk sampai di kawasan ini cukup mudah, selain jasa ojek, banyak juga
angkot yang melalui kawasan objek wisata ini.
Way Guyuran benar-benar memacu andrenalin |
Tepat berada di tugu Selamat Datang di objek wisata
Way Guyuran, kita harus melalui jalanan yang di-paving block. Jarak
tempuhnya sekitar 2 km. Jika Anda membawa motor itu sangat lebih baik
untuk sampai di kawasan objek wisata ini.
Sesampainya di parkiran objek wisata ini kita harus
berjalan kaki dengan waktu tempuh sekitar 5?10 menit hingga akhirnya
kita benar-benar sampai di objek wisata Way Guyuran.
Objek wisata Way Guyuran terletak di tengah hutan
Gunung Rajabasa, Lampung Selatan. Way Guyuran ibarat waterboom alami di
tengah rimba. Jika biasanya kita menikmati wahana waterboom di tengah
kota, kini Way Guyuran, waterboom alami di tengah rimba, bisa dijadikan
alternatif liburan Anda.
Lokasinya yang cukup tersembunyi di tengah perkebunan
warga membuat objek wisata yang satu ini belum begitu tenar. Namun,
objek wisata yang satu ini sangat direkomendasikan untuk liburan Anda
bersama keluarga.
Untuk para pencinta pendakian, objek wisata ini
benar-benar menantang Anda untuk dijelajah lebih dalam lagi. Saat berada
di Way Guyuran, kita bisa menatap lautan lepas. Maka tak mengherankan
jika kita bisa menatap pulau-pulau cantik dari sini. Benar-benar
perpaduan alami yang benar-benar sempurna.
Menurut Shinja Tsaqib, salah satu pengunjung dari
Katibung, Lampung Selatan, dia mengaku takjub dengan objek wisata yang
satu ini. Ia merasakan sensasi yang luar biasa sejak memasuki kawasan
objek wisata ini. Pasalnya, sejauh mata memandang kita akan disuguhkan
dengan pemandangan kebun kakao dan pisang milik warga.
Jalanan menuju Way Guyuran |
Pancuran yang tak pernah kering |
Namun, sesampainya di Way Guyuran, semuanya
terbayarkan. Rasa capek hilang seketika, apalagi saat meluncur dari
puncak Way Guyuran. Kesegaran air pegunungan yang diselimuti pemandangan
nan hijau memberikan kesejukan tiada tara. ?Rasanya seger banget di
sini, Lampung Selatan benar-benar kaya akan potensi,? kata dia.
Patok penanda menuju Way Guyuran |
Telaga mungil ini semacam air terjun yang terbentuk
di puncak Way Guyuran dengan ketinggian tak kurang dari 1 meter. Para
pengunjung biasanya juga membenamkan tubuhnya ke dalam telaga ini.
Jika Anda berkunjung ke Way Guyuran jangan lupa untuk
berkunjung ke Telaga Bidadari. Airnya tak kalah segarnya dengan Way
Guyuran. Puas mandi di Telaga Bidadari ini, bersantai di sekitar
perkebunan warga yang dipenuhi pohon kakao dan pisang.
Bahkan, jika Anda berkunjung saat musim durian, Anda
bisa membelinya di sekitar Way Guyuran dengan harga yang sangat murah.
Wisata Way Guyuran tidak hanya memadukan konsep alam dan edukasi, tetapi
juga mampu memacu adrenalin Anda.
Para pengunjung biasanya memadati kawasan objek
wisata ini saat akhir pekan tiba. Namun, tak jarang hari-hari biasa juga
ada beberapa yang mengunjungi kawasan ini. Para pengunjung tidak
dipungut biaya saat memasuki objek wisata ini, tetapi hanya membayar
parkir kendaraan.
Kolam mungil, tempat pemberhentian saat meluncur dari atas |
Lokasinya yang terletak di tengah perkebunan warga
membuat objek wisata ini langka akan penjual makanan. Jadi, Anda harus
menyiapkan bekal makanan dan minuman yang cukup saat berkunjung ke sini.
Segala rasa akan terbayarkan saat tubuh Anda mulai meluncur di Way
Guyuran. Ayo berlibur ke Way Guyuran??!
0 komentar:
Posting Komentar