Dua lelaki muda itu asyik mandi di bawah guyuran air
terjun yang begitu menyegarkan. Sesekali mereka berenang pada sebuah
kolam di bawah guyuran air terjun itu. Hijaunya pepohonan menambah asri
pemandangan. Mereka juga saling berfoto walau sebagian tubuh mereka
dibenamkan dalam bak raksasa yang hanya dipagari tembok semen itu.
Itulah suasana Air Terjun Batu Putuk yang terletak tak jauh dari Bandar
Lampung.
Air Terjun Batu Putuk atau yang lebih dikenal dengan Air
Terjun Batu putu ini hanya membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit dari
Bandar Lampung. Asal usul nama air terjun ini tentunya tak bisa
dilepaskan dengan sebuah batu yang terletak diatas bukit yang terlihat
seperti terputus. Dalam Bahasa Lampung, Putuk berarti putus. Asala usul
nama air terjun ini tidaklah berpengaruh terhadap putusnya sumber mata
air air terjun ini yakni Way Belau. Terlepas dari itu semua, air terjun
yang satu ini layak Anda kunjungi bersama keluarga saat akhir pekan
tiba. Selain jarak tempuhnya yang dekat dengan keluarga juga Anda
dijamin nggak bakal kecewa mengunjungi objek wisata yang satu ini.
Faizal Afnan, pengunjung asal Jogjakarta ini mengatakan sangat menikmati
pemandangan yang disuguhkan kawasan air terjun ini. Selain
pemandangannya yang masih alami, air terjun ini juga mampu menyegarkan
fikiran selepas menjalankan aktivitas. “Guyuran air terjun yang
menyentuh kepala, seperti pijat refleksi alami yang mampu membuang
stress,” kata dia.
Air terjun ini bisa dijangkau menggunakan
kendaraan roda dua maupun empat. Biaya masuk per orang Rp 5ribu,
sementara untuk kendaraan motor Rp 5ribu dan mobil pribadi Rp 10ribu.
Para wisatawan setidaknya harus menuruni 300an anak tangga untuk bisa
mencapai di lokasi utama air terjun Batu Putuk ini. Namun, semuanya akan
terbayarkan saat kita melihat guyuran air terjun yang begitu memukau.
Deretan pohon kopi, kakau maupun durian tampak menemani perjalanan kita.
Kawasan objek wisata ini berada di kawasan Gunung Betung. Maka tak
mengherankan jika pengunjungnya tidak hanya dari Bandar Lampung, namun,
dari Pesawaran juga banyak. Selain itu, pengunjung dari berbagai daerah
lainnya juga biasanya berdatangan ke sini saat akhir pekan tiba. Bahkan,
turis mancanegara juga biasanya “ngadem” di kawasan ini. Menurut Putri,
salah satu pengelola objek wisata ini, pengunjung datang dari berbagai
daerah, selain, wilayahnya yang masih sejuk juga air terjunnya yang
begitu menyegarkan. “Pengunjungnya sudah lumayan banyak, apalagi sejak
tempat ini dikelola dengan baik,” kata dia.
Jalanan untuk menuju
air terjun yang satu ini sudah di paving blovk, jadi pengunjung tak
perlu khawatir akan kondisi jalan. Beberapa sarana yang tersedia seperti
toilet, musola dan kantin. Namun, sayang kondisinya kurang dikelola
dengan baik. Namun, ini tak mengurangi keindahan objek wisata yang satu
ini. Selain dapat menikmati guyuran air terjun setinggi 20 meter, Anda
juga akan disuguhi goa mungil yang tak jauh dari air terjun. Biasanya
pengunjung memanfaatkan goa itu untuk berfoto maupun ruang penghangat.
Air terjun Batu putuk sangat rekomendid untuk Anda yang memiliki hobi
melakukan perjalanan namun memiliki keterbatasan waktu.
Air
terjun Batu Putu bisa menjadi sarana edukasi bagi anak-anak, karena
selain mengenalkan kecintaan pada lingkungan juga mengajak mereka
mencintai lingkungan. Saat akhir pekan biasanya pengunjung ramai datang
dari berbagai daerah. namun, saat hari-hari biasanya biasanya
pengunjungnya dalam seharian sekitar 20-an orang. Air Terjun Batu Putuk
kini bisa Anda jelajahi tanpa harus mengeluarkan biaya banyak. Air
berkunjung ke Air Terjun Batu Putuk.
Minggu, 26 Oktober 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
Perahu Jung tempat melabuhkan cinta Sebuah perahu pipih terpajang dalam ruangan lantai II Museum Lampung. Tampak replika patu...
-
Pulau Bule merupakan salah satu pulau dengan pantai yang menawan. Airnya sangat jernih. Pula...
-
Masyarakat Lampung memiliki tradisi yang unik yang tidak dimiliki oleh suku lainnya di Indonesia. Apalagi saat ini kita menge...
-
Tugu Selamat Datang, Kota Pringsewu Suasana siang hari itu di Kota Pringsewu begitu ramai. Cuaca cukup terik, angin sepoi-sepoi ...
-
Meriam Bumbung atau Meriam Lela dipajang di depan Museum Lampung Selongsong ukuran sedang yang menyerupai labu raksana terpajang de...
-
Masyarakat Lampung memiliki berragam tradisi yang masih kuat terjaga hingga kini. Tradisi itu terus dilestarikan agar semakin kuat be...
-
Masyarakat Lampung yang tersebar di berbagai daerah memiliki banyak aneka kue yang sangat lezat. Kue dalam Bahasa Lampung dikenal den...
-
Ngarak Maju, Maju sedang diarak menuju Gedung Dalom Masyarakat Lampung pesisir masih terus melestarikan budaya mereka dal...
-
Ahad , 9 Februari 2014 menjadi hari yang begitu istimewa buat saya. Bagaimana tidak istimewa, impian saya untuk bisa mengunjungi P...
-
Kain tenun Tampan Kain tenun Tampan mulai berkembang sejak masuknya agama islam dan kehidupan masyarakat Lampung. Maka tak menghera...
0 komentar:
Posting Komentar