Minggu, 15 Maret 2015

5 Kawasan yang wajib Anda kunjungi di Tambling Wildlife Nature Conservation




Alhamdulillah, puji syukur atas nikmat Alloh SWT bisa mengunjungi Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC). Salah satu tempat yang tidak sembarang orang bisa mengunjunginya. Saya berkesempatan datang dan menyaksikan secara langsung berbagai keeksotisan di TWNC berkat undangan dari tempat saya bekerja. Saya datang untuk meliput acara Pelepasan Harimau Sumatera, Panti dan Petir. Namun, jika Anda ingin berkunjung ke sini, melalui prosedur yang lumayan rumit. Anda harus meminta izin terlebih dahulu di Yayasan Artha Graha Peduli. Saya juga sempat mengunjungi beberapa tempat eksotis yang ada di TWNC. Berikut ini 5 kawasan yang wajib Anda kunjungi saat berada di TWNC. 

1. Rescue Center
 Ada beberapa view yang menarik untuk Anda kunjungi saat menjelajah hutan rimba TWNC. Salah satunya yakni Rescue Center. Kawasan seluas 1 Ha itu digunakan sebagai tempat penangkaran harimau. Ada 5 harimau yang kini sedang direhabilitasi di sini. Harimau-harimau ini merupakan harimau translokasi dari Aceh, Jambi dan Bengkulu. Setiap harinya Kucing Besar ini dilatih untuk menjadi liar layaknya di alam bebas. Menurut Wawan, keeper Harimau Sumatera ini mengatakan bahwa harimau di sini dilatih dengan cara memberi makanan dengan binatang hidup layaknya di alam liar. Harimau yang normal ia akan menggigit bagian leher mangsanya. Namun, harimau yang masih terlalu jinak biasanya akan “mempermainkan” mangsanya. “Kami berusaha membuat harimau ini bisa survive di alam liar,” kata dia.

2.     Mercusuar Tambling
 Tempat lainnya yang layak Anda kunjungi yakni Mercusuar peninggalan Belanda. Mercusuar setinggi 17 meter ini terletak di kawasan Hutan TWNC yang masih dalam lingkaran Ring 1. Lingkaran Ring 1 merupakan kawasan dimana tersedia beberapa cottage. Mercusuar buatan Belanda yang dibangun pada tahun 1879 oleh Raja Willem III ini masih berdiri kokoh. Mercusuar ini hanya sedikit mengalami kemiringan saat terjadi letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883. Menurut Hana Lilis, guide kami, mengatakan bahwa terjadi kemiringan sekitar 17 derajat. Namun, tidak mempengaruhi kekokohan mercusuar ini. Saya sempat mengunjungi hingga lantai 17 mercusuar yang terletak di TWNC ini. Jarak antar  lantai dengan lantai lainnya dihubungkan dengan anak tangga yang berjumlah antara 13-15 anak tangga. Setiap lantai diberi 2-4 jendela yang dulu digunakan untuk pemantauan. Saat berada di puncak mercusuar semua pemandangan khas Tambling akan terlihat. Bibir pantai yang begitu bersih dengan deburan ombak yang begitu mempesona. Hijau hutan Tambling juga bisa terlihat dengan jelas dari puncak mercusuar ini. “ Mercusuar ini memiliki peranan yang sangat vital pada masanya,” kata dia. 


3.      Danau Sleman
 Tempat lainnya yang bisa Anda kunjungi yaitu Danau Sleman. Anda jangan membayangkan sedang berada di Jogjakarta, ini di Lampung loh. Menurut guide kami, Rini, mengatakan bahwa konon dulunya banyak penduduk yang berasal dari Sleman yang tinggal di sekitar kawasan TWNC ini. Hingga nama danau ini disamakan dengan daerah mereka berasal. Danau ini berbentuk seperti sungai yang didominasi dengan tanaman nipah. Biasanya kerbau liar dan aneka jenis burung berkeliaran di sekitar danau ini. Paling asyik adalah saat Anda menyusuri danau ini dengan boat. “Danau ini merupakan salah satu dari tiga danau yang ada di TWNC,” kata dia.

4.      Pantai Belimbing
 Pantai merupakan bagian tak terpisahkan dari TWNC. Pantai itu terbentang memanjang dengan garis pantai yang sangat panjang dan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Namun, salah satu pantai yang harus Anda kunjungi saat berada di TWNC yaitu Pantai Belimbing. Pantai ini memiliki keeksotisan yang luar biasa. Pantai pasir yang begitu lembut berpadu dengan warna biru laut yang memukau. Anda bisa berfoto atau sekedar berjalan menyusuri pantai ini. Namun, Jika Anda ingin berenang, Anda harus berhati-hati karena ombaknya lumayan besar.

5.      Tungku Peninggalan Belanda
 Jejak Belanda tak hanya terlihat pada Mercusuar Tambling. Benda yang diduga bekas tungku peninggalan Belanda juga tampak masih berdiri kokoh di area Ring 1. Tungku itu terbuat dari semen yang dicampur karang. Bangunan itu tampak masih berbentuk tungku yang diduga digunakan untuk memasak.

0 komentar:

Posting Komentar

Pages