Gunung Rajabasa “menyimpan” banyak air terjun di dalamnya. Semakin kita mengeksplornya seolah tak ada habisnya. Salah satu air terjun yang cukup populer yakni Curup Layang. Masyarakat dari Tanah Pasundan menjadi yang dominan di sini. Maka tak heran penamaannya pun menggunakan istilah dalam Bahasa Sunda. Curup berarti air terjun sedangkan laying berarti melayang. Saat Saya berkunjung ke sini, memang air terjunnya tampak melayang diantara lebatnya pepohonan.
Air terjun Curup Layang terletak di Dusun Jati, Desa
Tanjung Heran, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan. Lokasinya
lumayan terpencil. Namun, akses transportasi lumayan baik. Sesampainya di Dusun
Jati jalanan menuju air terjun yang mulai ramai sejak tahun 60-an ini sangat
baik. Jalan setapak yang telah dipaving blok mempermudah pengunjung saat
mengemudikan kendaraan. Hanya kendaraan roda dua yang mampu menembuas area air
terjun ini. Jika Anda membawa mobil maka sebaiknya Anda menitipkannya kepada
warga dusun setempat. Ini sangat membantu Anda untuk menikmati pesona air
terjun ini.
Menurut Mahmudin, tokoh desa setempat, Air Terjun
Curup Layang ini sudah banyak dikunjungi warga desa sejak 45 tahun lalu. Air
terjun ini memiliki ketinggian 30 meter. Lereng curam setinggi 25-30 meter juga
tampak mengelilingi air terjun. Lereng-lereng itu semakin ciamik dengan aneka
lumut yang tumbuh diatasnya. Pepohonan yang rindang juga menjadi teman setia di
area air terjun ini. Bebatuan dengan ukuran sedang juga tampak tersebar di
bawah guyuran air terjun ini. Para pengunjung bebas mandi di bawah guyuran air
terjun ini secara langsung. “Air terjun ini, kini mulai banyak dikunjungi
wisatawan,” kata dia.
Para wisatawan bebas keluar masuk kawasan air terjun
ini. Pasalnya tak ada tiket masuk di sini. Siapa saja bebas masuk untuk
menikmati kesegaran air terjun Curup Layang ini. Para pengunjung juga bisa
mengabadikan aktivitas di sini melalui lensa kamera. Pemandangan yang
ditawarkan sayang untuk Anda lewatkan begitu saja. Maka tak heran para
pengunjung hampir semuanya dipastikan berfoto di sini.
Beberapa vegetasi alam yang tumbuh di sini
diantaranya Pohon Kondang, Kedoya, Amplas, Medang dan aneka jenis buah-buahan.
Burung-burung dengan aneka warna yang menggemaskan tampak berseliweran. Air
terjun Curup Layang ini semakin menarik dengan goa mungil diantara lereng yang
curam.
Ahmad Tarnudzy, pengunjung dari Bandar Lampung,
mengatakan dirinya baru pertama kali datang ke Air Terjun Curup Layang ini. Ia
benar-benar menikmati liburan akhir pekan. Guru Mts Muhammadiyah Sukarame itu
mengaku menikmati pemandangan yang disuguhkan oleh ala ini. Ia bahkan mandi di
bawah guyuran air terjun secara langsung. Hawa dingin segera menyergap
tubuhnya. Kedalaman kolam mungil di bawah guyuran air terjun ini sekitar 1
meter. “Aman mandi di sini, selain airnya segar sensasi tetesan air terjun
membuat kesan tersendiri,” kata dia.
Air terjun yang masuk dalam Kawasan Gunung Rajabasa
ini berasal dari Way Pisang I. Lampung Post berkunjung ke air terjun ini saat
musim hujan tiba. Namun, airnya tetap jernih dan bersih. Hal ini dikarena
bagian hilir hutan masih terjaga dengan baik. Mata air terjaga kebersihannya.
Warga dari beberapa desa setempat menggunakan air ini untuk berbagai keperluan.
Air-air itu dialirkan melalui pipa-pipa kecil dan panjang. Kesegaran air terjun
ini begitu terasa.
Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di sini. Mulai
dari berfoto, mandi hingga menyusuri goa. Semuanya menjadi paduan yang begitu
memukau. Debit air yang dikeluarkan pun tak terlalu besar sehingga aman saat
tetesan air terjun membasahi kepala. Para pengunjung biasanya beramai-ramai
mandi bersama saat berkunjung ke sini. Para pengunjung biasanya akan memenuhi
objek wisata ini saat akhir pekan tiba maupun libur nasional.
Air terjun Curup Layang terletak di Dusun Jati, Desa
Tanjung Heran, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan. Lokasinya
lumayan terpencil. Namun, akses transportasi lumayan baik. Sesampainya di Dusun
Jati jalanan menuju air terjun yang mulai ramai sejak tahun 60-an ini sangat
baik. Jalan setapak yang telah dipaving blok mempermudah pengunjung saat
mengemudikan kendaraan. Hanya kendaraan roda dua yang mampu menembuas area air
terjun ini. Jika Anda membawa mobil maka sebaiknya Anda menitipkannya kepada
warga dusun setempat. Ini sangat membantu Anda untuk menikmati pesona air
terjun ini.
Menurut Mahmudin, tokoh desa setempat, Air Terjun
Curup Layang ini sudah banyak dikunjungi warga desa sejak 45 tahun lalu. Air
terjun ini memiliki ketinggian 30 meter. Lereng curam setinggi 25-30 meter juga
tampak mengelilingi air terjun. Lereng-lereng itu semakin ciamik dengan aneka
lumut yang tumbuh diatasnya. Pepohonan yang rindang juga menjadi teman setia di
area air terjun ini. Bebatuan dengan ukuran sedang juga tampak tersebar di
bawah guyuran air terjun ini. Para pengunjung bebas mandi di bawah guyuran air
terjun ini secara langsung. “Air terjun ini, kini mulai banyak dikunjungi
wisatawan,” kata dia.
Para wisatawan bebas keluar masuk kawasan air terjun
ini. Pasalnya tak ada tiket masuk di sini. Siapa saja bebas masuk untuk
menikmati kesegaran air terjun Curup Layang ini. Para pengunjung juga bisa
mengabadikan aktivitas di sini melalui lensa kamera. Pemandangan yang
ditawarkan sayang untuk Anda lewatkan begitu saja. Maka tak heran para
pengunjung hampir semuanya dipastikan berfoto di sini.
Beberapa vegetasi alam yang tumbuh di sini
diantaranya Pohon Kondang, Kedoya, Amplas, Medang dan aneka jenis buah-buahan.
Burung-burung dengan aneka warna yang menggemaskan tampak berseliweran. Air
terjun Curup Layang ini semakin menarik dengan goa mungil diantara lereng yang
curam.
Ahmad Tarnudzy, pengunjung dari Bandar Lampung,
mengatakan dirinya baru pertama kali datang ke Air Terjun Curup Layang ini. Ia
benar-benar menikmati liburan akhir pekan. Guru Mts Muhammadiyah Sukarame itu
mengaku menikmati pemandangan yang disuguhkan oleh ala ini. Ia bahkan mandi di
bawah guyuran air terjun secara langsung. Hawa dingin segera menyergap
tubuhnya. Kedalaman kolam mungil di bawah guyuran air terjun ini sekitar 1
meter. “Aman mandi di sini, selain airnya segar sensasi tetesan air terjun
membuat kesan tersendiri,” kata dia.
Air terjun yang masuk dalam Kawasan Gunung Rajabasa
ini berasal dari Way Pisang I. Lampung Post berkunjung ke air terjun ini saat
musim hujan tiba. Namun, airnya tetap jernih dan bersih. Hal ini dikarena
bagian hilir hutan masih terjaga dengan baik. Mata air terjaga kebersihannya.
Warga dari beberapa desa setempat menggunakan air ini untuk berbagai keperluan.
Air-air itu dialirkan melalui pipa-pipa kecil dan panjang. Kesegaran air terjun
ini begitu terasa.
Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di sini. Mulai
dari berfoto, mandi hingga menyusuri goa. Semuanya menjadi paduan yang begitu
memukau. Debit air yang dikeluarkan pun tak terlalu besar sehingga aman saat
tetesan air terjun membasahi kepala. Para pengunjung biasanya beramai-ramai
mandi bersama saat berkunjung ke sini. Para pengunjung biasanya akan memenuhi
objek wisata ini saat akhir pekan tiba maupun libur nasional.
0 komentar:
Posting Komentar