Selasa, 03 Desember 2013

Melepas Lelah di Istana Kepresidenan Tampaksiring Bali




Istana Kepresidenan Tampaksiring - Bali

Pada sepetember 2013 lalu saya berkesempatan mengunjungi Istana kepresidenan Tampaksiring Bali. Setiap pengunjung yang akan memasuki kawasan wisata ini tidak dikenai biaya alias gratis. Tetapi, jika Anda ingin mengunjungi objek wisata ini Anda harus mengirim surat permohonan kunjungan terlebih dahulu. Baru satu minggu sebelum kunjungan Anda, biasanya akan ada balasan. Hal ini dilakukan untuk mencocokkan jadwal kegiatan Istana Kepresidenan Tampaksiring yang biasa digunakan untuk jamuan presiden maupun tamu negara. 

Istana Kepresidenan Tampaksiring Bali merupakan salah satu di antara enam istana presiden di Indonesia. Istana ini terletak di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Satu-satunya istana yang dibangun setelah Indonesia merdeka ini sangatlah asri.

 Bangunan nuansa Bali begitu terasa di daerah yang memiliki ketinggian kurang lebih 700 meter dari permukaan air laut ini. Curah hujan di kawasan ini cukup tinggi. Kawasan Istana Kepresidenan Tampak Siring berjarak sekitar 40 kilometer dari Kota Denpasar. 

Sawah berundak-undak berada tepat di depan Istana Tampak Siring. Walaupun tidak seindah sawah berundak di daerah Tegallalang, tetapi tetap menyejukkan. Pepohonan yang rindang serta jalan-jalan yang halus dan sedikit berkelok begitu mempesona.

  
Jalan yang halus dan sedikit berkelok di sekitar Istana Tampaksiring 

Pemandangan alam di sekitar istana begitu indah dan menakjubkan. Jika menengok ke sebelah utara tampak Gunung Batur yang menjulang tinggi penuh wibawa. Sementara di sisi timurnya tampak Gunung Agung yang gagah. Kawasan istana begitu asri berpadu dengan kampung-kampung khas Bali di sekelilingnya. Sungguh perpaduan yang begitu apik. Jika sudah begini siapa pun akan betah berlama-lama disini.

 Pada kesempatan ini saya beserta teman-teman yang mengunjungi Istana Kepresisenan Tampaksiring dipandu oleh local guide. Namanya Bli Made. Teman-temanku dari Sail Morotai 2012 yang asli Bali juga datang menemaniku. Ada Mbok Dayu, Komang, Dewa dan teman mbok Dayu.


 
Dewa, Komang, Mbok Dayu, Saya dan Teman Mbok Dayu

Kami menyusuri seluruh bagian istana. Bli Made menjelaskan setiap  tempat yang dikunjunginya dengan mendetail. Pada bagian depan bangunan ada sebuah papan disana tertera Istana Kepresidenan Tampaksiring. Candi Bentar, bangunan semacam gapura yang besar menyambut kedatangan para wisatawan. 

Ornamen bali begitu terasa saat memasuki kawasan istana ini. Memasuki lebih dalam lagi kita akan menemui beberapa bangunan seperti wisma negara yang biasa digunakan untuk menjamu tamu-tamu negara.
 Suasananya begitu asri. Istana ini terletak di daerah yang memiliki hawa dingin sehingga terasa sejuk saat hawa panas menyengat. Dijamin Anda pasti akan sangat menikmati perjalanan di istana yang satu ini.

Sejarah Istana Tampaksiring

Di salah satu sisi kawasan Istana Tampaksiring, menghadap kolam Tirta Empul, dulu pernah berdiri bangunan peristirahatan yang dimiliki oleh Kerajaan Gianyar. Kerajaan Gianyar merupakan salah satu kerjaan yang berdiri di Pulau Bali. 


 
Istana Tampaksiring dan sisa peninggalan Kerajaan Gianyar - Bali


Namun kini bangunan itu telah berganti menjadi sebuah bangunan unik yang diberi nama Wisma Merdeka. Wisma ini merupakan bagian dari Istana Tampaksiring yang pertama kali dibangun. Maka wajar saja jika bangunan ini menjadi induk dari semua bangunan yang ada. Menyusuri setiap jengkal Wisma Merdeka kita akan dibawa pada nuansa khas tahun 60-an.

Berdirinya Istana Kepresidenan Tampaksiring diprakarsai oleh almarhum Presiden Soekarno. Sang presiden menginginkan adanya tempat istirahat yang baik bagi presiden dan keluarganya maupun tamu-tamu negara. 

Hawa yang begitu sejuk dan nyaman merupakan salah satu alasan mengapa Istana Kepresidenan dibangun di kawasan ini. Selain itu jauh dari hiruk pikuk keramaian kota yang begitu crowded sehingga cocok untuk tempat istirahat. Siapa pun yang mengunjungi istana ini pasti akan sepakat bagai istana ini begitu nyaman. 

Istana Kepresidenan Tampaksiring dibangun secara bertahap. Tetapi berkat keuletan dari sang artsitek akhirnya bangunan megah ini rampung juga dikerjakan. Arsitek dari Istana unik ini adalah R. M. Soedarsono. 

Selain Wisma Meredeka, Wisma Yudhistira juga merupakan salah satu bangunan yang dibangun untuk pertama kalinya pada tahun 1957. Pembangunan dilanjutkan pada tahun berikutnya. Dengan berdirinya Wisma Negara dan Wisma Bima pada tahun 1963 akhirnya seluruh bangunan di Istana Kepresidenan Tampaksiring selesai dibangun.



Bagian Istana Tampaksiring, deretan furniture tempo dulu



 
Tempat Menerima Tamu

Tamu negara yang pertama kali menginap di istana ini adalah Raja Bhumibol Adulyadej dari Thailand beserta permaisurinya, Ratu Sirikit pada tahun 1960. Menurut catatan, tamu-tamu negara yang pernah berkunjung ke istana ini antara lain Presiden Ne Win dari Myanmar, Presiden Tito dari Yugoslavia, Presiden Ho Chin Minh dari Vietnam, Perdana Mentri Jawaharlal Nehru dari India, Perdana Mentri Khruschev dari Uni Soviet (sebelum bubar), Ratu Juliana dari Belanda dan Kaisar Hirohito dari Jepang. 

Sesuai dengan protokol yang telah ditetapkan, tamu negara diterima di Wisma Merdeka, kemudian diantar menuju Wisma Negara sebagai tempat istirahat. Para tamu tentunya akan dimanjakan dengan berbagai pelayanan dari para penjaga istana. Biasanya para tamu saling bercengkerama sembari menikmati suasana di istana yang berhawa sejuk ini.

Bagian-bagian Istana

Kompleks Istana Tampaksiring terdiri atas empat bangunan utama dan satu pendopo. Bangunan-bangunan utama ini dibangun menyebar di atas lahan seluas lebih dari 19 hektar dan karenanya jarak antara gedung utama yang satu dengan yang lain relatif jauh, walaupun masih berada dalam jarak tempuh jalan kaki yang justru menyehatkan badan. Saat saya berkunjung kesana tampak ada beberapa wisma yang sedang diperbaiki dan dibersihkan.


 
Bagian Istana Tampaksiring yang sedang diperbaiki

Dua gedung utama diberi nama Wisma Merdeka dan Wisma Negara. Dua gedung utama yang lain diberi nama Wisma Yudhistira dan Wisma Bima. Bli Made menjelaskan satu per satu bangunan-bangunan indah ini. Bangunan yang elite tetapi berkesan sederhana dan elegan.


  
Salah satu Wisma di Istana Tampaksiring


Kami pun diajak melewati Jembatan Persahabatan. Jembatan persahabatan ini merupakan jembatan yang menghubungkan Wisma Merdeka dengan Wisma Negara. Wisma Merdeka begitu menarik dan unik. Sedangkan, Wisma Negara tak kalah menariknya dengan Wisma Merdeka. Jembatan ini memiliki panjang 40 meter dan lebar 1,5 meter. Tamu-tamu dari negara-negara sahabat, yang datang berkunjung untuk membina persahabatan dan kerjasama, selalu diantar melalui jembatan ini. Oleh karena itu, jembatan ini disebut Jembatan Persahabatan.

  
Jembatan Persahabatan

Pohon-pohon besar yang tumbuh di kawasan istana menambah asri suasana disini. Ada beberapa pohon yang didatangkan langsung dari Pilipina seperti tanaman Jade Vine. Selain itu, di bagian lain istana juga ada taman penangkaran rusa. Rusa tutul yang didatangkan langsung dari Bogor tampak lincah saling berkejaran. Toko souvenir juga saya jumpai disini. Beberapa souvenir yang dijual disini antara lain, jaket, gantungan kunci, kaos, patung dan souvenir khas Bali lainnya.


Bagian Istana Tampaksiring dengan background pepohonan yang rindang


 
Tanaman Jade Vine (Latin: Strongylodon Macrobatrys) asal Filipina 


Dari Sisi Timur Wisma Negara, kita akan melihat indahnya Pura Tirta Empul. Disana juga ada pemandian Tirta Empul yang cukup populer bagi kalangan wisatawan. Banyak turis mancanegara yang mengunjungi Pura dan Pemandian Tirta Empul. Pura ini menyimpan banyak kisah dan jejak  sejarah Bali pada masa lampau. Pada bagian lain ada juga tempat penangkaran Rusa. Banyak sekali rusa-rusa disini. Mereka tampak terawat dan sehat.


 Pura Tirta Empul


 Tempat Penangkaran Rusa di Istana Tampaksiring ( Teringat Kandang Rusa Unila Lampung )


Ada beberapa peraturan yang tidak boleh dilanggar oleh para wisatawan. Diantaranya para pengunjung dilarang memakai kaos tanpa lengan, rok mini dan juga dilarang membawa binatang peliharaan. Agar kompleks istana tetap terjaga kebersihannya para pengunjung juga tidak diperkenankan membawa dan memakan makanan. Istana Kepresidenan Tampaksiring menjadi tempat melepas lelah dan kepenatan. Maka tak heran kita akan mendapatkan kesegaran setelah mengunjungi tempat yang satu ini. Selamat berwisata di Istana Kepresidenan Tampaksiring. Salam Wisata.


 Tata Tertib saat berkunjung di Istana Tampaksiring

0 komentar:

Posting Komentar

Pages