Jika
Anda berkunjung ke Lampung, kurang lengkap rasanya jika tak mengunjungi
pantai-pantai cantik yang dimiliki propinsi yang terletak di ujung Pulau
Sumatera ini. Salah satu pantai yang saya rekomendasikan untuk Anda kunjungi
adalah Pantai Mutun. Pantai ini merupakan salah satu pantai yang banyak
dikunjungi wisatawan. Apalagi saat akhir pekan datang, wisatawan akan memenuhi
sisi pantai dari segala penjuru. Setidaknya mulai dari pintu portal satu hingga
pintu portal dua semuanya akan dipenuhi wisatawan yang ingin melepas penat.
Pantai Mutun dengan latar Waterboom tengah laut
Pada
bagian portal pertama memasuki kawasan pantai mutun kita akan dikenai biaya
Rp.10000 per motor begitu pun jika kita ingin mengunjungi kawasan pantai mutun
lainnya yang memiliki wahana waterboom maka, kita akan melewati portal kedua,
lagi-lagi kita akan dikenai biaya Rp.10000 per motor. Hal ini terjadi karena
pantai ini dikelola oleh dua orang yang berbeda. Walaupun dalam satu kawasan
pantai mutun, tetapi masing-masing pantai memiliki keunikan dan wahana yang
berbeda-beda. Jika di pantai portal kedua kita akan menemui wahana waterboom,
di pantai portal pertama kita akan menemui olahraga down hill.
Pantai Mutun Portal Pertama
Pantai
yang terletak di desa Mutun ini merupakan pantai yang aman untuk berrenang.
Maka Anda jangan kaget saat akhir pekan datang atau hari-hari libur nasional
pantai ini akan dipenuhi lautan manusia yang datang dari berbagai penjuru.
Banyak aktivitas yang bisa kita lakukan di Pantai Mutun seperti berrenang,
berjemur, menyusuri sepanjang bibir pantai, bermain waterboom atau pun naik banana boat.
Pantai
ini bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Perjalanan
bisa ditempuh sekitar 40 – 60 menit dari Kota Bandar Lampung. Pantai ini
merupakan satu kawasan wisata pantai di Kabupaten Pesawaran, Lampung. Jalanan
lumayan terjal di beberapa titik. Sesekali juga ada beberapa turunan kecil.
Banyak
sekali fasilitas yang disediakan di pantai ini, mulai olahraga air, waterboom,
mushola yang lengkap, restauran dan kafe serta parkir yang luas. Saat ini
pantai Mutun sedang membangun jalan besar. Banyak warung-warung yang menjual
aneka kerajinan, pakaian pantai hingga jasa ban. Ban besar dikenai tarif
Rp.10.000 sedangkan ban kecil Rp.5000. Anda tak perlu khawatir jika lupa
membawa makanan, disini banyak warung yang membuka aneka jenis makanan yang
cukup terjangkau harganya.
Mushola di Pantai Mutun yang baru dibangun pada tahun 2013 akhir
Kafe di Pantai Mutun, coba ingat, bangunan yang tengah yang terbuat dari atap rumbia, mirip rumah adat NTT bukan ?
Anda
mungkin biasa jika mengunjungi waterboom
air tawar. Sensasi berbeda akan Anda temukan di pantai ini, waterboom air asin. Ya, di pantai
eksotis ini ada waterboom yang
terletak di tengah pantai. Anda akan langsung terjun ke laut saat meluncur dari
waterboom ini. Rasa khawatir Anda akan segera lenyap saat sudah meluncur ke
pantai. Anda tak perlu takut, waterboom
ini aman dari batuan karang.
Serunya main di Waterboom
Pulau Tangkil, pulau
kecil yang unik nan Cantik
Pulau Tangkil
Saat
berkunjung ke Pantai Mutun Anda bisa menyebrang ke Pulau Tangkil. Pulau seluas
2 hekatere ini memiliki pasir yang begitu lembut. Waktu yang dibutuhkan untuk
menyebrang ke pulau yang banyak dihuni monyet ini sekitar 8-10 menit dari
Pantai Mutun. Biaya yang dikeluarkan untuk setiap orang yakni Rp.25.000, pulang
pergi. Tetapi, jika Anda berkunjung ke pulau ini dengan rombongan minimal lima
orang, Anda cukup membayar Rp. 15.000 / orang. perahu yang kami tumpangi
bernama Dolvine. Perahu ini bisa mengangkut hingga 15-20 orang.
Dolvine
membawaku bersama Adi, rekan perjalananku kali ini yang berasal dari Pontianak,
Kalimantan Barat. Perahu ini serasa milik sendiri. Saya pun tak lepas memotret
berbagai objek yang ada. Kami singgah sejenak di pulau ini. Berfoto, bermain
pasir yang begitu lembut hingga berjalan-jalan. Ada sekitar 6 KK di pulau ini.
Ada juga mushola kecil yang berdiri di pulau yang memiliki banyak populasi kera
ini.
Kita
tidak bisa bebas berrenang disini. Hal ini terjadi karena, didekat pulau ini ada
palung. Hanya sisi bagian kanan pulau saja yang bebas digunakan untuk
berrenang. Ada penjaga pulau ini yang siap memandu Anda mengelilingi pulau
cantik ini. Tarif yang dikenakan untuk setiap orang yang berkunjung kesini
yakni Rp.6000. Ada banyak pondokan yang disewakan. Saat akhir pekan datang,
biasanya pondokan disini akan dipenuhi oleh wisatawan. Harga per pondokan
dengan atap genting hari-hari biasa Rp.100000 tetapi saat akhir pekan harganya
menjadi Rp.125000. Sementara untuk pondokan dengan atap ilalang saat hari biasa
Rp.75000 dan saat akhir pekan Rp.100000.
Daftar harga dan wahana di Tangkil Resort
Ada
banyak olahraga air yang bisa Anda lakukan disini mulai dari memancing,
berrenang, flying fish, parasailing,
banana boat, kano hingga jet ski. Tarif yang dikenakan pun bervariasi mulai
Rp.15000 untuk parasailing hingga Rp.500000 untuk glass bottom boat. Sementara untuk kano Rp.30000 per jam untuk satu
orang.
Wahana di Tangkil Resort II
Selesai
berbasah-basahan Anda bisa menggunakan kamar mandi yang tersedia disini. kamar
mandinya lumayan bagus dengan biaya Rp.2000 per orang. Jika perut Anda mulai
keroncongan pulau yang dikelola oleh Tangkil Resort Management ini siap menggoyang lidah Anda dengan aneka
kulinernya. Anda bisa memesan menu yang Anda sukai disini. Ada beberapa kedai
yang menjual aneka makanan.
Bila
Anda ingin tahu lebih dalam tentang sejarah pulau ini, Anda bisa bertanya
dengan guide yang ada ataupun Anda bisa mengunjungi rumah informasi. Biasanya
rumah informasi buka saat hari weekend
saja saat ramai pengunjung.
Menyusuri Pantai Pulau Tangkil
Puas
melakukan aktivitas di pulau cantik ini, perahu kami Dolvine pun mengajak kami
untuk mengelilingi pulau kecil ini. Banyak aneka satwa mulai dari monyet ekor
panjang, aneka jenis burung hingga babi hutan bisa dijupai disini. Sang nahkoda
kapal pun mengajak kami menuju spot yang biasa digunakan untuk snorkeling maupun diving. Benar saja, kami bisa melihat aneka terumbu karang dari
atas perahu yang kami tumpangi. Ingin rasanya menyelam, tapi apa daya, saya tak
memiliki alat selam. Tapi, saya cukup puas melihatnya dari atas kapal.
Pondokan di Pulau Tangkil
Pada
bagian kiri belakang pulau ada juga pantai berpasir. Lumayan cantik pantainya.
Tidak ada pohon bakau di pulau ini. Hanya semak belukar, aneka pepohonan dan
pohon kelapa yang mendominasi pulau ini. mungkin hanya sekitar 3 % dari luas
pulau ini yang dimanfaatkan untuk pariwisata ataupun kegiatan ekonomi. Lahan
lainnya memang didominasi bebatuan cadas dan semak belukar yang sangat rimbun.
Puas bisa menginjakkan kaki di pulau eksotis ini. bahkan, dapat bonus
mengelilingi pulau Tangkil ini dengan perahu. Lambat laun perahu yang kami
tumpangi menjauh dari Pulau Tangkil. Kini, hanya terlihat sebuah Pulau mungil
dari Pantai Mutun. Inilah saatnya mengakhiri liburan kali ini. See u next time, Pulau Tangkil. We love Tangkil Island.
0 komentar:
Posting Komentar