Minggu, 23 Februari 2014

Pantai Mutun dan Pulau Tangkil, “ Rajanya pantai ” di Bumi Lada




Jika Anda berkunjung ke Lampung, kurang lengkap rasanya jika tak mengunjungi pantai-pantai cantik yang dimiliki propinsi yang terletak di ujung Pulau Sumatera ini. Salah satu pantai yang saya rekomendasikan untuk Anda kunjungi adalah Pantai Mutun. Pantai ini merupakan salah satu pantai yang banyak dikunjungi wisatawan. Apalagi saat akhir pekan datang, wisatawan akan memenuhi sisi pantai dari segala penjuru. Setidaknya mulai dari pintu portal satu hingga pintu portal dua semuanya akan dipenuhi wisatawan yang ingin melepas penat.

 
Pantai Mutun dengan latar Waterboom tengah laut


Pada bagian portal pertama memasuki kawasan pantai mutun kita akan dikenai biaya Rp.10000 per motor begitu pun jika kita ingin mengunjungi kawasan pantai mutun lainnya yang memiliki wahana waterboom maka, kita akan melewati portal kedua, lagi-lagi kita akan dikenai biaya Rp.10000 per motor. Hal ini terjadi karena pantai ini dikelola oleh dua orang yang berbeda. Walaupun dalam satu kawasan pantai mutun, tetapi masing-masing pantai memiliki keunikan dan wahana yang berbeda-beda. Jika di pantai portal kedua kita akan menemui wahana waterboom, di pantai portal pertama kita akan menemui olahraga down hill.

 
Pantai Mutun Portal Pertama

 
Pantai yang terletak di desa Mutun ini merupakan pantai yang aman untuk berrenang. Maka Anda jangan kaget saat akhir pekan datang atau hari-hari libur nasional pantai ini akan dipenuhi lautan manusia yang datang dari berbagai penjuru. 

 Pantai Mutun dipenuhi lautan manusia

Banyak aktivitas yang bisa kita lakukan di Pantai Mutun seperti berrenang, berjemur, menyusuri sepanjang bibir pantai, bermain waterboom atau pun naik banana boat.

 Waterboom di Pantai Mutun

Pantai ini bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Perjalanan bisa ditempuh sekitar 40 – 60 menit dari Kota Bandar Lampung. Pantai ini merupakan satu kawasan wisata pantai di Kabupaten Pesawaran, Lampung. Jalanan lumayan terjal di beberapa titik. Sesekali juga ada beberapa turunan kecil.

Banyak sekali fasilitas yang disediakan di pantai ini, mulai olahraga air, waterboom, mushola yang lengkap, restauran dan kafe serta parkir yang luas. Saat ini pantai Mutun sedang membangun jalan besar. Banyak warung-warung yang menjual aneka kerajinan, pakaian pantai hingga jasa ban. Ban besar dikenai tarif Rp.10.000 sedangkan ban kecil Rp.5000. Anda tak perlu khawatir jika lupa membawa makanan, disini banyak warung yang membuka aneka jenis makanan yang cukup terjangkau harganya.
  

 
Mushola di Pantai Mutun yang baru dibangun pada tahun 2013 akhir



Kafe di Pantai Mutun, coba ingat, bangunan yang tengah yang terbuat dari atap rumbia, mirip rumah adat NTT bukan ?

Anda mungkin biasa jika mengunjungi waterboom air tawar. Sensasi berbeda akan Anda temukan di pantai ini, waterboom air asin. Ya, di pantai eksotis ini ada waterboom yang terletak di tengah pantai. Anda akan langsung terjun ke laut saat meluncur dari waterboom ini. Rasa khawatir Anda akan segera lenyap saat sudah meluncur ke pantai. Anda tak perlu takut, waterboom ini aman dari batuan karang.

 
 Serunya main di Waterboom


Pulau Tangkil, pulau kecil yang unik nan Cantik



 Pulau Tangkil




Saat berkunjung ke Pantai Mutun Anda bisa menyebrang ke Pulau Tangkil. Pulau seluas 2 hekatere ini memiliki pasir yang begitu lembut. Waktu yang dibutuhkan untuk menyebrang ke pulau yang banyak dihuni monyet ini sekitar 8-10 menit dari Pantai Mutun. Biaya yang dikeluarkan untuk setiap orang yakni Rp.25.000, pulang pergi. Tetapi, jika Anda berkunjung ke pulau ini dengan rombongan minimal lima orang, Anda cukup membayar Rp. 15.000 / orang. perahu yang kami tumpangi bernama Dolvine. Perahu ini bisa mengangkut hingga 15-20 orang.

Dolvine membawaku bersama Adi, rekan perjalananku kali ini yang berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat. Perahu ini serasa milik sendiri. Saya pun tak lepas memotret berbagai objek yang ada. Kami singgah sejenak di pulau ini. Berfoto, bermain pasir yang begitu lembut hingga berjalan-jalan. Ada sekitar 6 KK di pulau ini. Ada juga mushola kecil yang berdiri di pulau yang memiliki banyak populasi kera ini.

Kita tidak bisa bebas berrenang disini. Hal ini terjadi karena, didekat pulau ini ada palung. Hanya sisi bagian kanan pulau saja yang bebas digunakan untuk berrenang. Ada penjaga pulau ini yang siap memandu Anda mengelilingi pulau cantik ini. Tarif yang dikenakan untuk setiap orang yang berkunjung kesini yakni Rp.6000. Ada banyak pondokan yang disewakan. Saat akhir pekan datang, biasanya pondokan disini akan dipenuhi oleh wisatawan. Harga per pondokan dengan atap genting hari-hari biasa Rp.100000 tetapi saat akhir pekan harganya menjadi Rp.125000. Sementara untuk pondokan dengan atap ilalang saat hari biasa Rp.75000 dan saat akhir pekan Rp.100000.

 
 Daftar harga dan wahana di Tangkil Resort

Ada banyak olahraga air yang bisa Anda lakukan disini mulai dari memancing, berrenang, flying fish, parasailing, banana boat, kano hingga jet ski. Tarif yang dikenakan pun bervariasi mulai Rp.15000 untuk parasailing hingga Rp.500000 untuk glass bottom boat. Sementara untuk kano Rp.30000 per jam untuk satu orang.


 Wahana di Tangkil Resort II

Selesai berbasah-basahan Anda bisa menggunakan kamar mandi yang tersedia disini. kamar mandinya lumayan bagus dengan biaya Rp.2000 per orang. Jika perut Anda mulai keroncongan pulau yang dikelola oleh Tangkil Resort Management ini siap menggoyang lidah Anda dengan aneka kulinernya. Anda bisa memesan menu yang Anda sukai disini. Ada beberapa kedai yang menjual aneka makanan.

Bila Anda ingin tahu lebih dalam tentang sejarah pulau ini, Anda bisa bertanya dengan guide yang ada ataupun Anda bisa mengunjungi rumah informasi. Biasanya rumah informasi buka saat hari weekend saja saat ramai pengunjung.


 Menyusuri Pantai Pulau Tangkil
 
Puas melakukan aktivitas di pulau cantik ini, perahu kami Dolvine pun mengajak kami untuk mengelilingi pulau kecil ini. Banyak aneka satwa mulai dari monyet ekor panjang, aneka jenis burung hingga babi hutan bisa dijupai disini. Sang nahkoda kapal pun mengajak kami menuju spot yang biasa digunakan untuk snorkeling maupun diving. Benar saja, kami bisa melihat aneka terumbu karang dari atas perahu yang kami tumpangi. Ingin rasanya menyelam, tapi apa daya, saya tak memiliki alat selam. Tapi, saya cukup puas melihatnya dari atas kapal.

 
Pondokan di Pulau Tangkil

Pada bagian kiri belakang pulau ada juga pantai berpasir. Lumayan cantik pantainya. Tidak ada pohon bakau di pulau ini. Hanya semak belukar, aneka pepohonan dan pohon kelapa yang mendominasi pulau ini. mungkin hanya sekitar 3 % dari luas pulau ini yang dimanfaatkan untuk pariwisata ataupun kegiatan ekonomi. Lahan lainnya memang didominasi bebatuan cadas dan semak belukar yang sangat rimbun. Puas bisa menginjakkan kaki di pulau eksotis ini. bahkan, dapat bonus mengelilingi pulau Tangkil ini dengan perahu. Lambat laun perahu yang kami tumpangi menjauh dari Pulau Tangkil. Kini, hanya terlihat sebuah Pulau mungil dari Pantai Mutun. Inilah saatnya mengakhiri liburan kali ini. See u next time, Pulau Tangkil. We love Tangkil Island.

0 komentar:

Posting Komentar

Pages