KESEGARAN
alami adalah hal yang disuguhkan dari keberadaan air terjun. Suara aliran air
yang jatuh, kesejukan, dan ketenangan suasana, itulah yang disuguhkan Air
Terjun Rindu Alam atau yang lebih dikenal dengan Air Terjun Kembar.
LOKASI air
terjun ini lumayan tersembunyi di balik bukit Dusun Banyumas, Desa Ceringin
Asri, Kecamatan Way Ratai, Kabupaten Pesawaran. Penamaan nama kembar pada air
terjun setinggi 60?70 meter ini berdasar adanya dua air terjun yang menyembul
di tengah rimbunnya pepohonan yang serupa.
Memasuki
kawasan bukit mungil di Desa Ceringin Asri kita akan dibawa menuju perkampungan
yang sangat sejuk dan alami. Rumah-rumah berbaris rapi mengikuti alur jalan.
Tanaman kakao tampak mendominasi perkampungan yang memiliki kontur tanah
berbukit-bukit ini. Siapa sangka di tengah rimbunnya tanaman kakao ada dua air
terjun cantik yang kerap disebut Air Terjun Kembar.
Bukan hal
mudah menuju objek wisata yang sempat ramai pada 1990-an ini. Perjalanan terjal
nan panjang harus dilalui sebelum sampai di air terjun ini. Waktu tempuh dari
Kota Bandar Lampung untuk sampai ke sini sekitar 3 jam perjalanan darat.
Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan Teluk Lampung yang begitu
aduhai dan memanjakan mata para pengendara yang melintasi kawasan ini.
Memasuki
Desa Ceringin Asri, jalanan batu dan terjal dengan kontur tidak rata. Bagi
warga hal itu lumrah, termasuk keberadaan Air Terjun Kembar yang dikenal semua
warga. Dari Desa Ceringin Asri kita harus menuruni lembah mungil yang mengapit
desa itu. Tak butuh waktu sekitar 25 menit berjalan kaki untuk sampai
menyaksikan lukisan Sang Mahakarya.
Dua air
terjun yang saling berdekatan mengalir dengan deras. Inilah yang membuat
pengunjung betah berlama-lama memandangi air terjun ini dan perjalanan panjang
yang begitu melelahkan terbayarkan dengan pemandangan yang begitu eksotis.
Kali ini
kami ditemani dengan tiga guide asli warga Ceringin Asri, Suntoro, Pradipto,
dan Rio. Suntoro mengatakan Air Terjun Kembar mulai ramai sekitar tahun
1990-an. Dulunya banyak yang membuka warung di kawasan ini. Namun, sekarang
kondisinya sepi dan hanya beberapa pengunjung yang datang ke sini. Salah satu
alasannya, yakni infrastruktur yang kurang mendukung. “Air Terjun Kembar ini,
kini mulai ditata kembali menjadi objek wisata di Pesawaran,” kata dia.
Pradipto
menambahkan Air Terjun Kembar ini merupakan salah satu aset yang dimiliki desa.
Ia berharap pemerintah mau turut serta mengembangkannya menjadi objek wisata
unggulan. Potensi yang dimiliki air terjun ini cukup besar, tak sebatas pada
indahnya kedua air terjun ini, tapi juga menjadi sumber air yang mengaliri
desa-desa di daerah hilir. “Air terjunnya bagus, tinggal kita kemas menjadi
objek wisata yang menarik,” kata dia.
Sodri Jaya,
salah satu pengunjung dari Bandar Lampung, mengatakan baru pertama kalinya ia
menjejakkan kaki di air terjun ini. Air terjunnya tinggi dan banyak batu-batu
dengan berbagai ukuran yang bertebaran di kawasan ini. “Perpaduan alam yang
begitu sempurna salah satunya bisa kita saksikan di sini. ?Bisa selfie bareng
teman-teman di sini,” kata dia.
Banyak
aktivitas yang bisa kita lakukan di sini. Ada juga beberapa pengunjung yang
bermalam di sini dengan membuat tenda. Ada beberapa daerah yang rata sehingga
nyaman untuk kamp dan membuat api unggun. Jika pengunjung ingin berenang bisa
memilih jalur yang aman di bagian sungai kecil yang mengalir di bawahnya. Warga
sekitar melarang para pengunjung untuk mandi langsung di bawah guyuran Air
Terjun Kembar karena keamanan diri.
Rio, warga Ceringin
Asri, mengatakan para pengunjung harus waspada dan jangan lengah menikmati air
terjun. “Bisa mandi asal di daerah aliran sungai yang relatif tenang,” kata
dia.
The location of this beautiful waterfall behind the hills shows that how lovely trip it would be for tourists and they would be happier on planning for a wonderful trip to this place.
BalasHapuscheap airport parking