Indonesia merupakan negera kepulauan dengan berragam
potensi wisata. Salah satunya adalah Danau Toba. Tim Perjalanan Lampung Post
kali ini mengunjungi Danau Toba. Danau terbesar di Indonesia ini memang
memiliki daya magnet yang luar biasa. Bukan saja karena pesona alamnya namun
juga karena adat budaya Batak yang sangat kentara. Perjalanan dimulai dari Kota
Medan. Sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara, Medan tentunya banyak dikunjungi
wisatawan. Biasnya memang demikian, sebelum menjelajah Danau Toba, wisatawan
singgah di Kota Medan. Maka tak mengherankan jika banyak wisatawan yang
memadati objek wisata di Medan.
Tim perjalanan Lampung Post memilih jalur alternatif
darat untuk menuju Danau Toba. Tepat pukul 20.00 Tim Perjalanan Lampung Post
menaiki minibus jurusan Medan-Parapat. Waktu tempuhnya sekitar 5-6 jam
perjalanan darat. Sepanjang perjalanan sebagian penumpang memang
menghabiskannya dengan tidur. Jalanan yang dilalui terbilang mulus dan lancar.
Namun memasuki kawasan Simalungun, daerah dengan kontur perbukitan amat begitu
terasa. Jalanan dengan kelokan yang berliku-liku benar-benar membuat kita harus
menahan perut agar tak muntah. Pemandangan eksotis begitu terpancar saat kita
berada di tanjakan, Danau Toba dengan kerlap-kerlip lampu dari kota-kota kecil
yang mengikatarinya terpancar dari berbagai sudut. Kami memutuskan untuk
singgah semalam sebelum esok hari menjelajah Danau Toba.
Banyak tempat penginapan yang tersebar di Kota Parapat
dan sekitarnya. Harga yang ditawarkan oleh hotel maupun wisma berkisar mulai
dari Rp 150ribu hingga Rp 500ribu per malam. Kami memutuskan menginap di Wisma
Nauli dengan tarif Rp 150ribu. Fasilitas yang disuguhkan lumayan bagus dan
sangat layak. Tepat pukul 06.00 pagi, tim Perjalanan Lampung Post segera menuju
Pelabuhan Ajibata. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang biasa digunakan oleh
para wisatawan sebelum menyebrang dari Danau Toba menuju Pulau Samosir.
Beberapa kawasan lainnya juga terdapat pelabuhan penyebrangan. Namun, Ajibata
bisa dikatakan yang paling ramai. Kapal dengan berbagai ukuran hilir mudik di
sekitar kawasan Danau Toba. Hampir setiap 25 menit ada kapal yang menyebarang
dari Danau Toba Menuju Pelabuhan Ajibata maupun sebaliknya.
Para pengunjung tak perlu khawatir dengan jadwal
keberangkatan kapal-kapal ini. Banyak kapal yang menyewakan jasa penyebrangan
dan bisa dipilih sesuai dengan waktu yang kita inginkan. Tarifnya pun sangat
murah. Per orang dikenai tarif Rp 5ribu sedangkan untuk kendaraan motor dikenai
tarif Rp 10ribu. Waktu tempuhnya sekitar 20-30 menit.
Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi dengan
pemandangan yang menakjubkan. Barisan hotel dengan arsitektur rumah bolon
tampak berjajar rapih di pinggir danau. Deretan hotel dengan khas rumah bolon
ini menambah kesan eksotis Danau Toba. Gunung-gunung yang menjulang tinggi
tampak mengitari Danau Toba. Para pengunjung yang berada diatas kapal
benar-benar dimanjakan dengan pemandangan ini. Menyusuri Danau Toba dengan
kapal ini serasa sedang berlayar di lautan lepas. Ini semua lantaran luasnya
danau terbesar di Indonesia ini. Maka tak heran jika banyak wisatawan baik
mancanegara maupun domestik yang berkunjung ke sini. Idil Aqsa, salah satu
pengunjung dari Pontianak, Kalimantan Barat mengaku sangat takjub dengan Danau
Toba. Menurutnya, Danau Toba ini sangat potensial menjadi objek wisata kelas
internasional. “Danau Toba memiliki daya magnet yang luar biasa, benar-benar
keren,” kata dia.
Sesampainya di Dermaga Tomok banyak sekali para penjual
yang menjajakan dagangannya. Pelabuhan Tomok merupakan pelabuhan yang sangat
ramai di Pulau Samosir yang biasanya digunakan untuk menurunkan para penumpang
yang menyebrang lewat Pelabuhan Ajibata. Pasar Tomok juga berada tak jauh dari
pelabuhan ini. Pasar Tomok juga menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi
oleh para wisatawan di pulau yang terletak di tengah-ten gah Danau Toba ini.
Para pengunjung bisa berbelanja aneka souvenir maupun oleh-oleh khas Pulau
Samosir lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar