ANGIN
semilir begitu terasa saat memasuki kawasan Pekon Kotakarang, Kecamatan Pesisir
Utara, Pesisir Barat. Apalagi saat kita memasuki Pekon Kotakarang Induk,
hembusan angin makin sejuk. Panorama indah terbentang di depan mata.
Perpaduan
yang begitu sempurna, ombak laut, nyiur melambai, hamparan sawah, dan deretan
rumah panggung asli Lampung. Hijau tanaman padi yang mulai berbunga tampak
menyejukkan mata. Para petani tengah menyiangi rumput di antara tanaman perdu
itu.
Rumah-rumah
panggung nan antik berbaris rapi. Debur ombak yang menggulung seperti rima
dalam sajak pantun menambah eksotis kampung tua itu. Begitulah gambaran Pekon
Kotakarang, lokasi Pantai Batu Tihang berada.
Jika kita
berangkat dari arah Bengkulu, sebelum sampai di Pantai Batu Tihang, kita akan
memasuki kampung induk Kotakarang. Sebuah kampung eksotis dengan seribu
keindahan yang tiada terkira. Tak sedikit para pengendara yang menghentikan
laju kendaraannya untuk sekadar mengabadikan pemandangan itu lewat lensa
kamera.
Tak butuh
waktu lama, dari Pekon Kotakarang Induk untuk sampai di Pantai Batu Tihang.
Pantai ini memiliki daya tarik tersendiri. Batu besar menjulang tinggi persis
di pinggir pantai. Bebatuan aneka bentuk dan ukuran tampak tersebar di
sepanjang bibir pantai.
Kita memang
tidak bisa mendaki Batu Tihang yang memiliki kemiringan hampir 60 derajat itu.
Cukup sukar untuk mendakinya. Namun, keindahannya bak sepenggal pulau karang
Raja Ampat yang diturunkan di Bumi Pesisir Barat. Rerumputan dan pohon-pohon
mungil tampak tumbuh di atasnya.
Menurut Siti
Mutmainnah, salah satu penjual makanan di area wisata itu, pantai tersebut
mulai ramai dikunjungi sekitar tahun 2000-an. Letaknya yang sangat strategis,
persis di jalan lintas barat membuat banyak wisatawan yang berkunjung. Hampir
puluhan pengunjung datang setiap harinya. Mereka biasanya berfoto dengan latar
batu tihang itu.
Namun, saat
air surut, sebenarnya para pengunjung bisa mandi. Saat air pasang gelombang
yang lumayan tinggi memang lebih cocok untuk berselancar. “Para pengunjung bisa
mandi di sini saat air sedang surut,” kata dia.
Para
pengunjung biasanya juga berfoto di antara bebatuan yang tersebar di sepanjang
bibir pantai. Hampir 1 kilometer lebih batu dengan aneka ukuran itu tersebar.
Biasanya pengunjung juga banyak yang berfoto di sini.
Aldi,
pengunjung dari Agromakmur, Bengkulu, mengatakan Pantai Batu Tihang unik. Tak
hanya bentuk batunya yang menjulang tinggi, tetapi juga banyaknya bebatuan yang
terhampar luas menambah kesan yang begitu indah. “Pantainya unik, banyak
batu-batunya di sini, asyik juga buat selfie,” kata dia.
Pantai Batu
Tihang ini merupakan salah satu pantai unik di Pesisir Barat. Jika Pantai Walur
memiliki kaitan yang erat dengan Pantai Tanjung Setia karena besarnya ombak.
Maka kini pamor Batu Tihang mulai disamakan dengan Pantai Labuhan Jukung yang
lebih dulu terkenal.
Para
pengunjung tak perlu repot untuk bisa sampai ke sini. Jalanan yang dilalui juga
relatif aman dan nyaman. Walau di beberapa titik masih ada perbaikan jalan.
Waktu tempuh untuk bisa sampai di objek wisata ini kurang lebih 1,5 jam
perjalanan dari Kota Krui atau sekitar 5-6 jam perjalanan dari Bandar Lampung.
Fasilitas
yang tersedia di kawasan objek wisata ini lumayan lengkap. Ada tempat untuk
berbilas dan musala yang sedang dibangun. Banyak juga penjual makanan yang
menjajakan dagangan di kawasan ini, mulai dari makanan berat hingga sekadar
jajanan pasar. Maka Anda tak perlu khawatir saat berkunjung ke sini.
Penduduk di
Pekon Kotakarang juga sangat ramah dan bersahabat. Senyum merekah yang tersungging
dari wajah mereka membuat para pengunjung betah berlama-lama. Selamat
berkunjung ke Pantai Batu Tihang, puncak keindahan Pesisir Barat.
0 komentar:
Posting Komentar