Kali ini saya mengajak para pembaca untuk menyambangi pantai-pantai “perawan” di pekon-pekon yang
tersebar di Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus. Tak mudah memang, untuk
sampai di kecamatan yang dikeliling oleh perbukitan ini. Perjalanan yang harus
ditempuh hingga 3 jam perjalanan dari Kota Bandar Lampung. Jalur
yang ditempuh yakni melalui Bandar Lampung – Pringsewu dan dilanjutkan Ambarawa
– Pardasuka hingga sampai di Cukuh Balak. Jalur yang paling mudah yakni Bandar
Lampung menuju Pringsewu, jalanan besar nan mulus masih bisa kita jumpai.
Namun, memasuki kawasan Pardasuka jalanan berbatu dan rusak parah harus kita
lalui. Jalanan berbatu dengan kontur tanah yang mendaki dan penuh turunan
memacu andrenalin para pecinta adventure. Moda transportasi yang paling nyaman
digunakan di sini adalah motor.
Sepanjang perjalanan mulai dari Pardasuka hingga
Cukuh Balak kita akan disuguhi dengan pemandangan perkampungan suku asli
Lampung lengkap dengan rumah adatnya. Wanita-waniat Lampung yang masih
mempertahankan budaya Buhinjang juga masih terlihat di beberapa kampung. Bukan
hal yang susah menemukan wanita Lampung dengan kain sarung dan jilbabnya yang
menutupi badan mereka. Pemandangan alam yang ditawarkan pun begitu berbeda.
Perbukitan hijau akan menjadi teman perjalanan kita. Ini tentunya menambah
kesejukan tersendiri bagi para pengendara. Anda harus tetap waspada, jalanan
berbatu dengan jurang di kanan-kiri jalan menjadi tantangan tersendiri. Namun,
semuanya akan terbayarkan saat kita menyaksikan pantai-pantai perawan di
kawasan Cukuh Balak ini.
Pantai yang pertama kita kunjungi yakni Pantai
Badak. Pantai ini terletak di Pekon Badak Kecamatan Cukuh Balak. Seperti
umumnya pantai-pantai di sini yang masih perawan. Pantai Badak juga menyajikan
nuansa yang begitu berbeda. Pasir nan lembut dengan warna sedikit kehitaman
menambah kesan eksotis pantai mungil ini. Pantai ini memang tertutup dengan
banyaknya pemandangan pohon kelapa. Namun, suara deburan ombak menjadi pertanda
bahwa ada pantai cantik di sana. Pantai ini memiliki panjang sekitar 2
kilometer. Siapa saja bebas masuk ke pantai ini tanpa dipungut biaya.
Ahmad Tarnudzy, pengunjung asal Kota Bandar Lampung
mengatakan bahwa dirinya baru pertama kali datang ke sini. Ia tak menyangka
Lampung menyimpan tempat wisata yang begitu eksotis di ujung Teluk Lampung.
Pantai Badak menurutnya sangat indah dan bersih. Tak ditemui sampah plastik di
sini. Semuanya terjaga dan terawat. Lain lagi dengan Imam Solihin, pengunjung
asal Kota Metro ini mengaku bersyukur bisa sampai di pantai ini. Ia sengaja
liburan untuk menghilangkan penat. Ternyata ia pun menemukan kedamaian di sini.
“Pantainya masih sangat alami, cocok untuk refreshing,” kata dia.
Sekilas pantai Badak ini mirip dengan pantai-pantai
cantik di Vietnam. Pasalnya pada bagian sisi kanan pantai, ada bukit karang
yang ditumbuhi dengan aneka rerumputan hijau. Batu karang itu semakin menambah
cantik pantai ini. Sungguh perpaduan yang begitu sempurna, pantai berpasir
hitam yang bersih dengan batuan karang yang menyumbul di sisi kanan. Para
pengunjung biasanya berfoto dengan latar batuan karang itu.
Para pengunjung memang bisa renang di sini. Namun,
harus tetap berhati-hati jangan renang terlalu jauh dari bibir pantai. Pasalnya
pantai ini memiliki ombak yang lumayan besar. Selain itu, membangun istana
pasir adalah kegiatan lainnya yang bisa dilakukan di sini. Jika Anda merasa
kehausan hamparan kebun kelapa di bibir pantai bisa menjadi solusinya. Anda
bisa memintanya secara langsung kepada penduduk sekitar. Penduduk di sini
sangat ramah dan baik hati. Lampung Post juga sempat dijamu di rumah warga.
Pantai lainnya yang bisa Anda kunjungi adalah pantai
Karang Putih maupun Pantai Tengor. Pantai-pantai ini menjadi incaran para
pecinta adventure dan travelling karena kontur pantainya yang begitu unik dan
bersih. Apalagi saat akhir pekan tiba, biasanya para pengunjung akan memadati
pantai-pantai perawan ini. Banyak diantara mereka yang hanya sekedar duduk
santai hingga ngobrol asyik. Gimana ? Masih betah berdiam diri di rumah ? Ayo
angkat ranselmu, pantai-pantai “perawan” Cukuh Balak menanti kedatanganmu.
0 komentar:
Posting Komentar