Bersama Uda Andi, saya, M. rusdi, Handri, Agam Hijrah dan Bang Akhyar
Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar
nama Kepulauan Raja Ampat? Mungkin
imajinasi Anda akan membayangkan gugusan pulau-pulau karang yang memukau
atau indahnya alam bawah lautnya. Ya, semua itu benar sekali. Pada September
2012 lalu saya berkesempatan mengunjungi Kepulauan Wayag, Raja Ampat.
Sisi lain Pulau Saonek - Raja Ampat
Kebetulan saya yang merupakan utusan
Lampung dalam Sail Morotai yang singgah selama dua hari di Kepulauan yang
cantik ini. Bersama KRI Surabaya yang membawa saya beserta ratusan pemuda
pilihan dari 33 provinsi di Indonesia, merasa beruntung bisa singgah disini.
Kepulauan Raja Ampat merupakan
tempat dengan keanekaragaman hayati bawah laut terkaya di dunia. Tempat ini
menjadi habitat bagi 537 spesies terumbu karang, 700 spesies moluska dan 1397
spesies ikan. Kepualauan Raja Ampat merupakan kabupaten di Provinsi Papua
Barat. Dulunya merupakan bagian dari Sorong Raya yang kemudian memisahkan diri
pada tahun 2003. Ada empat pulau utama yakni Pulau Batanta, Salawati, Waigeo
dan Misool.
Pemandangan indah dengan sunset yang
memukau saya jumpai saat KRI Surabaya 591 melewati selat antara Pulau Batanta
dan Pulau Salawati. Kedua pulau tampak lebat dengan hutan yang tampak jelas dari
kapal yang saya tumpangi.
Nama Raja Ampat sendiri merupakan
nama yang diberikan Kesultanan Tidore yang bermarkas di Maluku Utara sekarang.
Karena pada abad ke-16, Raja Ampat merupakan bagian dari Kesultanan Tidore.
Maka tak heran jika banyak umat muslim disini. Kepulauan Raja Ampat tak hanya
memiliki keindahan alam bawah lautnya yang luar biasa, tetapi juga memiliki berbagai
panorama pulau karang yang memukau.
Kepulauan
Wayag
Raja Ampat menjadi tujuan wisata
yang amat populer di Indonesia akhir-akhir ini. Banyak traveller maupun backpacker
yang menjadikan tempat ini menjadi tempat yang wajib mereka kunjungi. Walaupun letaknya
cukup jauh dari Lampung, tempat saya tinggal tapi tidak menghentikan niat saya
beserta rekan-rekan Sail Morotai 2012 untuk mencapainya. Salah satu pulau yang
saya tuju adalah Kepulauan Wayag.
Kepulauan Wayag terletak di desa
Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat dan terdiri dari ratusan pulau-
pulau kecil di sekitarnya. Perjalanan menuju Kepulauan Wayag memang cukup jauh
dan menghabiskan waktu yang sangat lama. Transportasi merupakan hal yang
paling penting di pulau paling timur Indonesia ini. Butuh pengorbanan yang amat
besar untuk menembus keindahan yang konon katanya” tanah surga” yang jatuh ke bumi
ini.
Kepulauan Wayag - Icon Raja Ampat
Kita bisa menempuhnya melalui Kota
Sorong. Jadi, bagi Anda yang berdomisili di luar Papua Barat, bisa
menjangkaunya dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang menuju Bandara Domine
Eduard Osok Sorong. Beberapa penerbangan yang melayani penerbangan Bandara
Soekarno-Hatta menuju Sorong yakni Lion Air dan Sriwijaya Air dengan harga
berkisar 3-4 juta rupiah, ini sudah termasuk PP. Lamanya penerbangan sekitar
lima jam, tetapi ini belum termasuk transit di Makasar maupun Manado,
tergantung penerbangan yang Anda pilih.
Dari Sorong, salah satu kota besar
di Papua Barat, kita bisa menyewa kapal dengan biaya sekitar Rp 9.000.000 per
kapal dan menempuh waktu kurang lebih 5 jam. Pelabuhan Sorong merupakan
Pelabuhan yang cukup ramai di Papua Barat. Selain dari Kota Sorong, perjalanan
dapat ditempuh melalui Waisai dengan biaya sekitar Rp 6.000.000 per kapal dan
menghabiskan waktu hingga 6 jam.
Waisai merupakan ibukota Kabupaten
Raja Ampat. Memang perjalanan ini sangat jauh dan melelahkan. Bahkan ada
anekdot yang mengatakan, bahwa berkunjung ke Raja Ampat sama saja dengan naik
haji dua kali. Selain harganya yang cukup mahal waktu tempuhnya juga jauh.
Tapi, semua kelelahan itu akan terbayar dengan keindahan alam dan “kerajaan”
bawah laut Kepulauan Raja Ampat yang mempesona.
Kepulauan Wayag - foto diambil dari atas KRI Surabaya 591
Ikon dari Wisata Kepulauan Raja
Ampat adalah kepulauan Wayag. Pulau ini terkenal dengan gradasi warna lautnya
yang memukau, berpadu dengan pulau-pulau karang yang ditumbuhi pohon dan semak belukar, dari
kejauhan pulau-pulau ini tampak seperti gunung-gunung kecil yang bertebaran.
Untuk menikmati keindahan Pulau Wayag secara maksimal, Anda bisa mengunjungi
Pulau Karang dan mendaki bukit terjal hingga ke puncaknya.
Pulau Wayag
Kepulauan ini sering dikunjungi
wisatawan dari berbagai belahan dunia maupun Indonesia. Setibanya di Pulau
Wayag, saya disuguhi dengan banyaknya gugusan pulau-pulau karang yang ditumbuhi
pepohonan dan semak belukar yang hijau.
Inilah yang menjadi daya tarik dan “core of
view” Kepulauan Wayag . Pemandangan yang mungkin tidak bisa saya temukan di
tempat lain di dunia ini.
Pulau Wayag yang begitu menawan
Lautnya berwarna hijau nan kebiruan,
sungguh elok nian. Garis – garis air yang memisahkan sebagai pembatas antara
warna hijau dan biru begitu indah dan jelas terlihat. Dari atas kapal, saya
bisa melihat banyaknya ikan dan biota laut yang begitu unik dan indah sekali. Terumbu
karang yang masih terjaga, berbaris rapih di dasar laut yang tampak sangat
jernih.
Berkunjung ke Pulau Wayag, kurang
lengkap rasanya jika belum mendaki Pulau Karang yang ditumbuhi pepohanan dan
semak belukar yang hijau merona. Sayang, kapal KRI Surabaya 591 yang saya
tumpangi tidak bisa sandar di sekitar pulau karang tersebut. Jadilah saya hanya
bisa melihat indahnya gugusan pulau-pulau karang dari atas kapal.
Konon, untuk mendaki Pulau Karang tersebut
menghabiskan waktu kurang lebih 30 menit. Melewati jalan yang curam hingga
kemiringan 90 derajat. Dibutuhkan stamina ekstra dan tenaga yang tidak pernah
pudar untuk mencapai puncak Pulau Karang ini. Walau tidak sampai puncak Pulau
Karang ini, namun dari atas kapal saya tak mengedipkan mata barang sedetik pun.
Sungguh sayang jika kita melewatkan begitu saja pemandangannya. Gugusan pulau
karang yang berwarna hijau dan laut yang hijau kebiruan pun menyapa saya.
Pulau Wayag dari kejauhan
Keindahan yang biasanya hanya saya
lihat di televisi atau internet, kini dapat
saya saksikan secara langsung dengan mata telanjang. Puas rasanya bisa
mengunjungi Kepulauan Raja Ampat dengan ikonnya Kepulauan Wayag yang memukau.
Perjalanan di Kepulauan Raja Ampat memberikan kesan yang mendalam bagi saya.
Tak rugi rasanya saya mengunjungi Kepulauan ini. Berharap suatu saat bisa
kembali menjelajahi Kepulauan cantik ini. Fiuuhhhh..... Salam Melincah.
Singgah di Pulau Saonek
Singgah di Pulau Saonek
Pulau Saonek merupakan pulau kecil
di gugusan kepulauan Raja Ampat. Tapi, pulau ini pernah menjadi ibukota
sementara Kabupaten Raja Ampat sebelum dipindahkan ke Waisai. Pulau cantik ini
menawarkan keindahkan pantainya yang mempesona. Saya mengelilingi pulau kecil
ini dengan berjalan kaki. Hampir setengah pulau ini saya kelilingi. Saya mengelilingi
bibir pantai Pulau Saonek. Pulau kecil yang dihuni penduduk mayoritas Muslim.
Selain ada Masjid yang cukup besar di Pulau ini juga ada gereja.
Masjid di Pulau Saonek - Raja Ampat, yang sedang diperbaiki
Masyarakat di Pulau Saonek memiliki
karakteristik wajah yang khas berbeda dengan wajah orang Wamena ataupun
lainnya. Sepintas mereka seperti orang Ambon dengan rambut semi ikal dan
berkulit hitam manis. Sebagian besar penduduk disini bekerja sebagai nelayan.
Anda bisa bercengkerama dengan warga pulau yang ramah-ramah ini. Mereka sangat
terbuka dengan masyarkat pendatang. Banyak para wisatawan yang singgah sejenak
di Pulau cantik ini sebelum melanjutkan perjalanan ke Kepulauan Wayag.
Jalan Desa Pulau Saonek - Raja Ampat - Papua Barat
Ikan Asin Pulau Saonek - "Wow" Big Size.
Anak-anak Pulau Saonek - Senang difoto
Kita bisa berenang hampir di
sepanjang bibir pantai Pulau ini. Gradasi warna lautnya begitu memukau. Kita
bisa melihat dengan mata telanjang ikan-ikan yang saling berkejaran di bawah
laut. Jembatan kayu berdiri di samping kanan pulau. Dari sini kita bisa melihat
ikan-ikan saling berkejaran. Kita juga bisa berrenang maupun snorkeling lebih jauh lagi di Pulau ini.
Salto - Atraksi gratis di Pulau Saonek
Rusdi ( Duta Bahasa Kepri ), Agam Hijrah Saputra ( Duta Wisata Aceh ) dan Uda Andi ( Uda Bukittinggi - Sumatera Barat ) di Pulau Saonek, Raja Ampat
Agam Hijrah Saputra ( My Inspiring, like my brother own ) sedang berpose
Selain Kepulauan Wayag salah satu
daerah yang sering dikunjungi oleh para turis adalah Teluk Kabui. Kawasan wisata
Raja Ampat sudah dilirik dunia, banyak turis-turis dari berbagai negara datang
untuk menikmati keindahan alam Raja Ampat. Namun, sayang Raja Ampat belum
begitu populer di kalangan masyarakat Indonesia. Ayo ke Raja Ampat.
Under Water - Pulau Saonek
ini daebak jarwoo >_< kapan yaaa bisa lost sampe ke east indonesia ini! aaah...salam backpack yaa :) sukses untuk kamu :D
BalasHapusBoleh kali kamu blogroll ke blog sayah xixixi...http://hiracumi.blogspot.com/
BalasHapustapi jangan kaget yah sama ke absurd an saya...xixixi..
Salam Sukses, Salam Blogger, Salam Backpack! :D