Selasa, 03 Desember 2013

Singgah di Kepulauan Raja Ampat yang Eksotis


 
Bersama Uda Andi, saya, M. rusdi, Handri, Agam Hijrah dan Bang Akhyar

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar nama Kepulauan Raja Ampat? Mungkin  imajinasi Anda akan membayangkan gugusan pulau-pulau karang yang memukau atau indahnya alam bawah lautnya. Ya, semua itu benar sekali. Pada September 2012 lalu saya berkesempatan mengunjungi Kepulauan Wayag, Raja Ampat. 


  
Sisi lain Pulau Saonek - Raja Ampat

Kebetulan saya yang merupakan utusan Lampung dalam Sail Morotai yang singgah selama dua hari di Kepulauan yang cantik ini. Bersama KRI Surabaya yang membawa saya beserta ratusan pemuda pilihan dari 33 provinsi di Indonesia, merasa beruntung bisa singgah disini.

Kepulauan Raja Ampat merupakan tempat dengan keanekaragaman hayati bawah laut terkaya di dunia. Tempat ini menjadi habitat bagi 537 spesies terumbu karang, 700 spesies moluska dan 1397 spesies ikan. Kepualauan Raja Ampat merupakan kabupaten di Provinsi Papua Barat. Dulunya merupakan bagian dari Sorong Raya yang kemudian memisahkan diri pada tahun 2003. Ada empat pulau utama yakni Pulau Batanta, Salawati, Waigeo dan Misool.

Pemandangan indah dengan sunset yang memukau saya jumpai saat KRI Surabaya 591 melewati selat antara Pulau Batanta dan Pulau Salawati. Kedua pulau tampak lebat dengan hutan yang tampak jelas dari kapal yang saya tumpangi.

Nama Raja Ampat sendiri merupakan nama yang diberikan Kesultanan Tidore yang bermarkas di Maluku Utara sekarang. Karena pada abad ke-16, Raja Ampat merupakan bagian dari Kesultanan Tidore. Maka tak heran jika banyak umat muslim disini. Kepulauan Raja Ampat tak hanya memiliki keindahan alam bawah lautnya yang luar biasa, tetapi juga memiliki berbagai panorama pulau karang yang memukau.


Kepulauan Wayag




Pulau Wayag yang begitu mempesona


Raja Ampat menjadi tujuan wisata yang amat populer di Indonesia akhir-akhir ini. Banyak traveller maupun backpacker yang menjadikan tempat ini menjadi tempat yang wajib mereka kunjungi. Walaupun letaknya cukup jauh dari Lampung, tempat saya tinggal tapi tidak menghentikan niat saya beserta rekan-rekan Sail Morotai 2012 untuk mencapainya. Salah satu pulau yang saya tuju adalah Kepulauan Wayag. 

Kepulauan Wayag terletak di desa Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat dan terdiri dari ratusan pulau- pulau kecil di sekitarnya. Perjalanan menuju Kepulauan Wayag memang cukup jauh dan menghabiskan waktu yang sangat lama. Transportasi merupakan hal yang paling penting di pulau paling timur Indonesia ini. Butuh pengorbanan yang amat besar untuk menembus keindahan yang konon katanya” tanah surga” yang jatuh ke bumi ini. 


 
Kepulauan Wayag - Icon Raja Ampat
  

Kita bisa menempuhnya melalui Kota Sorong. Jadi, bagi Anda yang berdomisili di luar Papua Barat, bisa menjangkaunya dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang menuju Bandara Domine Eduard Osok Sorong. Beberapa penerbangan yang melayani penerbangan Bandara Soekarno-Hatta menuju Sorong yakni Lion Air dan Sriwijaya Air dengan harga berkisar 3-4 juta rupiah, ini sudah termasuk PP. Lamanya penerbangan sekitar lima jam, tetapi ini belum termasuk transit di Makasar maupun Manado, tergantung penerbangan yang Anda pilih.

Dari Sorong, salah satu kota besar di Papua Barat, kita bisa menyewa kapal dengan biaya sekitar Rp 9.000.000 per kapal dan menempuh waktu kurang lebih 5 jam. Pelabuhan Sorong merupakan Pelabuhan yang cukup ramai di Papua Barat. Selain dari Kota Sorong, perjalanan dapat ditempuh melalui Waisai dengan biaya sekitar Rp 6.000.000 per kapal dan menghabiskan waktu hingga 6 jam.

Waisai merupakan ibukota Kabupaten Raja Ampat. Memang perjalanan ini sangat jauh dan melelahkan. Bahkan ada anekdot yang mengatakan, bahwa berkunjung ke Raja Ampat sama saja dengan naik haji dua kali. Selain harganya yang cukup mahal waktu tempuhnya juga jauh. Tapi, semua kelelahan itu akan terbayar dengan keindahan alam dan “kerajaan” bawah laut Kepulauan Raja Ampat yang mempesona.        

 
Kepulauan Wayag - foto diambil dari atas KRI Surabaya 591


Ikon dari Wisata Kepulauan Raja Ampat adalah kepulauan Wayag. Pulau ini terkenal dengan gradasi warna lautnya yang memukau, berpadu dengan pulau-pulau karang yang  ditumbuhi pohon dan semak belukar, dari kejauhan pulau-pulau ini tampak seperti gunung-gunung kecil yang bertebaran. Untuk menikmati keindahan Pulau Wayag secara maksimal, Anda bisa mengunjungi Pulau Karang dan mendaki bukit terjal hingga ke puncaknya.

Pulau Wayag

Kepulauan ini sering dikunjungi wisatawan dari berbagai belahan dunia maupun Indonesia. Setibanya di Pulau Wayag, saya disuguhi dengan banyaknya gugusan pulau-pulau karang yang ditumbuhi pepohonan  dan semak belukar yang hijau. Inilah yang menjadi daya tarik dan “core of view” Kepulauan Wayag . Pemandangan yang mungkin tidak bisa saya temukan di tempat lain di dunia ini.   


         Pulau Wayag yang begitu menawan

Lautnya berwarna hijau nan kebiruan, sungguh elok nian. Garis – garis air yang memisahkan sebagai pembatas antara warna hijau dan biru begitu indah dan jelas terlihat. Dari atas kapal, saya bisa melihat banyaknya ikan dan biota laut yang begitu unik dan indah sekali. Terumbu karang yang masih terjaga, berbaris rapih di dasar laut yang tampak sangat jernih.          

Berkunjung ke Pulau Wayag, kurang lengkap rasanya jika belum mendaki Pulau Karang yang ditumbuhi pepohanan dan semak belukar yang hijau merona. Sayang, kapal KRI Surabaya 591 yang saya tumpangi tidak bisa sandar di sekitar pulau karang tersebut. Jadilah saya hanya bisa melihat indahnya gugusan pulau-pulau karang dari atas kapal.

Konon, untuk mendaki Pulau Karang tersebut menghabiskan waktu kurang lebih 30 menit. Melewati jalan yang curam hingga kemiringan 90 derajat. Dibutuhkan stamina ekstra dan tenaga yang tidak pernah pudar untuk mencapai puncak Pulau Karang ini. Walau tidak sampai puncak Pulau Karang ini, namun dari atas kapal saya tak mengedipkan mata barang sedetik pun. Sungguh sayang jika kita melewatkan begitu saja pemandangannya. Gugusan pulau karang yang berwarna hijau dan laut yang hijau kebiruan pun menyapa saya. 

 Pulau Wayag dari kejauhan

Keindahan yang biasanya hanya saya lihat di televisi atau internet, kini dapat  saya saksikan secara langsung dengan mata telanjang. Puas rasanya bisa mengunjungi Kepulauan Raja Ampat dengan ikonnya Kepulauan Wayag yang memukau. Perjalanan di Kepulauan Raja Ampat memberikan kesan yang mendalam bagi saya. Tak rugi rasanya saya mengunjungi Kepulauan ini. Berharap suatu saat bisa kembali menjelajahi Kepulauan cantik ini. Fiuuhhhh..... Salam Melincah.         

Singgah di Pulau Saonek



Pulau Saonek dari atas bukit Saonek


Pulau Saonek merupakan pulau kecil di gugusan kepulauan Raja Ampat. Tapi, pulau ini pernah menjadi ibukota sementara Kabupaten Raja Ampat sebelum dipindahkan ke Waisai. Pulau cantik ini menawarkan keindahkan pantainya yang mempesona. Saya mengelilingi pulau kecil ini dengan berjalan kaki. Hampir setengah pulau ini saya kelilingi. Saya mengelilingi bibir pantai Pulau Saonek. Pulau kecil yang dihuni penduduk mayoritas Muslim. Selain ada Masjid yang cukup besar di Pulau ini juga ada gereja. 



 
Masjid di Pulau Saonek - Raja Ampat, yang sedang diperbaiki


Masyarakat di Pulau Saonek memiliki karakteristik wajah yang khas berbeda dengan wajah orang Wamena ataupun lainnya. Sepintas mereka seperti orang Ambon dengan rambut semi ikal dan berkulit hitam manis. Sebagian besar penduduk disini bekerja sebagai nelayan. Anda bisa bercengkerama dengan warga pulau yang ramah-ramah ini. Mereka sangat terbuka dengan masyarkat pendatang. Banyak para wisatawan yang singgah sejenak di Pulau cantik ini sebelum melanjutkan perjalanan ke Kepulauan Wayag. 



 
Jalan Desa Pulau Saonek - Raja Ampat - Papua Barat



 
Ikan Asin Pulau Saonek - "Wow" Big Size.




 
Anak-anak Pulau Saonek - Senang difoto

Kita bisa berenang hampir di sepanjang bibir pantai Pulau ini. Gradasi warna lautnya begitu memukau. Kita bisa melihat dengan mata telanjang ikan-ikan yang saling berkejaran di bawah laut. Jembatan kayu berdiri di samping kanan pulau. Dari sini kita bisa melihat ikan-ikan saling berkejaran. Kita juga bisa berrenang maupun snorkeling lebih jauh lagi di Pulau ini. 



 
Salto - Atraksi gratis di Pulau Saonek



Rusdi ( Duta Bahasa Kepri ), Agam Hijrah Saputra ( Duta Wisata Aceh ) dan Uda Andi ( Uda Bukittinggi - Sumatera Barat ) di Pulau Saonek, Raja Ampat



Agam Hijrah Saputra ( My Inspiring, like my brother own ) sedang berpose


Selain Kepulauan Wayag salah satu daerah yang sering dikunjungi oleh para turis adalah Teluk Kabui. Kawasan wisata Raja Ampat sudah dilirik dunia, banyak turis-turis dari berbagai negara datang untuk menikmati keindahan alam Raja Ampat. Namun, sayang Raja Ampat belum begitu populer di kalangan masyarakat Indonesia. Ayo ke Raja Ampat. 


 
Under Water - Pulau Saonek


2 komentar:

  1. ini daebak jarwoo >_< kapan yaaa bisa lost sampe ke east indonesia ini! aaah...salam backpack yaa :) sukses untuk kamu :D

    BalasHapus
  2. Boleh kali kamu blogroll ke blog sayah xixixi...http://hiracumi.blogspot.com/
    tapi jangan kaget yah sama ke absurd an saya...xixixi..

    Salam Sukses, Salam Blogger, Salam Backpack! :D

    BalasHapus

Pages